Foto bersama saat kegiatan (Foto:Istimewa)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan bantuan program Pengusaha Milenial Papua senilai Rp 612 juta kepada Papua Muda Inspiratif dalam acara Link and Match Pengusaha Muda Papua, bagian dari program Pengembangan Usaha bagi Youth Entrepreneur (PUBYE), yang digelar di Jayapura, Jumat, (20/5/2022).
Dalam rilis yang diterima Salam Papua dari Corporate Communications PTFI, dinyatakan bahwa kegiatan ini dimotori oleh Kementerian Perdagangan, Papua Muda Inspiratif, Yayasan Kitong Bisa, dan PTFI. Peran PTFI dalam kegiatan ini, selain menjadi sponsor utama dari pihak swasta, juga memberikan materi-materi pembelajaran UMKM dan pengelolaan bisnis yang berkelanjutan serta pemberian bantuan usaha kepada 30 pengusaha yang terpilih melalui pitchingforum.
Program PUBYE merupakan rangkaian pengembangan kapasitas pengusaha muda Papua yang sudah dimulai sejak November 2021, meliputi tahapan pelatihan, pembinaan, perkenalan dengan calon investor, hingga pemberian modal usaha.
“PT Freeport Indonesia sebagai perusahaan yang telah berdiri selama lebih dari 55 tahun melihat milenial Papua mempunyai potensi untuk mewujudkan dan mengembangkan ide usaha mereka sehingga mampu menjadi entrepreneur orang asli Papua yang mempunyai kompetensi dan kemandirian yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru di negerinya sendiri. Kami sangat menyambut baik kegiatan ini dimana PTFI dapat mendukung dalam terwujudnya program 30 juta UMKM yang akan go digital di tahun 2024,” kata VP Community Relations PTFI, Engel Enoch, dalam sambutannya mewakili manajemen perusahaan.
Selain melalui program PUBYE, PTFI juga secara berkelanjutan melakukan pembinaan pengusaha-pengusaha Papua melalui program pengembangan UMKM, termasuk pembinaan 196 pengusaha Papua dan pemberian dana bergulir hingga Rp 63,8 miliar sejak 2014.
“Dukungan PTFI terhadap pengembangan kapasitas sumber daya manusia Papua merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kami meyakini bahwa peran kami bersama berbagai pihak lainnya akan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Papua,” ujarnya.
Para penerima modal usaha merupakan peserta program terpilih dari 250 pengusaha lokal yang telah mengikuti sesi pelatihan online. Fiktoria Tumuka yang merupakan salah satu penerima modal usaha asal suku Kamoro berharap modal dari PTFI akan membantunya mengembangkan bisnis rajutan yang ia rintis.
“Melalui program ini kami mendapat pelatihan dan pembinaan yang betul-betul kami perlukan untuk pengembangan bisnis. Kami berharap, dukungan ini akan membuat UMKM Papua semakin mampu bersaing di rekan-rekan pengusaha muda yang ada di kota-kota besar di Pulau Jawa,” kata Fiktoria.
Sementara itu, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan, Nina Mora mengatakan, UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi yang ada di Indonesia.
“Dengan segala tantangan pemberdayaan UMKM di Indonesia, kami mengapresiasi upaya PTFI dalam membantu mengembangkan kapasitas UMKM di Papua. Kami berharap program pengembangan kapasitas pengusaha muda akan terus berjalan demi membantu pemerintah Indonesia meningkatkan daya saing dan kualitas produk UMKM,” kata Nina.
Editor: Jimmy R