Seorang warga Pulau Karaka,
Distrik Mimika Timur Jauh
sedang mencuci pakaian di sungai.
(Foto: Dokumen Salam Papua)SALAM PAPUA (TIMIKA) – Program air bersih yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Mimika berkolaborasi bersama PT Freeport Indonesia sejak Tahun 2012 silam belum bisa dilanjutkan hingga saat ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika, Dominggus Robert Mayaut mengungkapkan sesuai hasil perencanaan, program air bersih diperuntukkan bagi 50 ribu rumah namun secara keseluruhan perencanaan baru terealisasi kurang lebih 20 persen atau baru tersambung jaringan pipa ke 1.600 rumah di wilayah Koperapoka.
Sejauh ini untuk program air bersih, Pemerintah Kabupaten Mimika telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp80 miliar, sementara untuk merealisasikan jaringan pipa air ke 50 ribu rumah diperlukan lagi anggaran sekitar Rp375 Miliar.
Ia menjelaskan pipa air bersih yang sudah terpasang di 1.600 rumah bisa saja pemerintah menyalurkan air bersih namun itu belum bisa dilakukan karena membutuhkan dana operasional yang sangat besar.
Pengeluaran perbulan untuk operasional mencapai dua miliar rupiah.
“Untuk menutupi dana operasional itu kita butuh pelanggan minimal 17.000. Kalau mau jalankan sekarang, siapa yang mau subsidi untuk operasional yang pengeluarannya mencapai dua miliar rupiah dalam sebulan? Itu yang ada bukan kita menambah PAD tetapi menguras APBD,” ujar Robert.
Editor: Yosefina
Sumber: SALAM PAPUA Read More