TIMIKA, Seputarpapua.com | Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, pada Senin, 17 Juni 2024 mengunjungi para pengungsi korban konflik gangguan keamanan yang terjadi di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.
Isak tangis mewarnai kehadiran Pj Gubernur di Gereja Katholik Santo Stefanus Jayanti, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire yang merupakan lokasi para warga Bibida mengungsi sementara.
Keterangan tertulis yang diterima media ini, Selasa (18/6/2024), mencatat ada 490 orang warga Distrik Bibida ditampung di Gereja Katholik Santo Stefanus Jayanti, Distrik Nabire Barat.
Kedatangan Pj Gubernur Ribka Haluk langsung disambut hangat dengan pelukan dari anak-anak pengungsi hingga isak tangis pun pecah.
Pj Gubernur mengusap air mata mama-mama pengungsi sambil mendengarkan keluh kesah mereka meninggalkan kampung halaman yang dianggap sudah tidak aman lagi.
Para pengungsi mengucap syukur dan berterima kasih kepada Pj Gubernur beserta jajarannya lantaran telah menerima mereka di Kabupaten Nabire akibat konflik yang terjadi di Distrik Bibida.
Diharapkan juga kedepan Pemprov Papua Tengah dapat mengembalikan para pengungsi ke kampung halamannya ketika situasi sudah benar-benar aman.
Pj Gubernur Ribka Haluk meminta agar kondisi ini tidak ada pihak yang saling menyalahkan. Ia berjanji akan mencari solusi terkait permasalahan yang terjadi di Distrik Bibida.
“Kami pada prinsipnya pemerintah sebagai tempat masyarakat mengadu, kami akan melayani dan menyiapkan tempat dan makan buat warga kita yang dari Distrik Bibida. Apabila ada warga yang ingin kembali ke tempat asal, nanti kami akan siapkan terkait transportasi, tapi semua itu kami kembalikan kepada masyarakat, keinginannya seperti bagaimana,” katanya.
Pemprov Papua Tengah saat ini sedang memikirkan agar kebutuhan para pengungsi dapat terpenuhi. Bahkan jajaran telah diperintahkan agar para pengungsi mendapat kehidupan yang layak selama mengungsi di Kabupaten Nabire.
“Para pengungsi ini harus mendapatkan tempat yang layak selama dalam pengungsian dan kebutuhannya harus terpenuhi. Lalu kedepan kami akan berpikir bagaimana agar kondisi di Distrik Bibida kembali kondusif dan masyarakat bisa kembali rumah mereka masing-masing,” kata Ribka.
Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial diperintahkan untuk turun tangan memperhatikan kondisi para pengungsi. Ribka menginginkan agar rasa trauma yang dialami pengungsi segera dipulihkan.
“Saya telah perintahkan agar dibentuk tim trauma healing bagi masyarakat pengungsi, khususnya bagi anak-anak. Ada tiga tiga dinas khusus yang saya perintahkan untuk memperhatikan para korban pengungsian,” ungkapnya.
Pj Gubernur pun telah menyalurkan sejumlah bantuan berupa sembako seperti 3 ton beras, 20 karton mi instan, 20 karton minyak goreng, garam, penyedap rasa, susu balita, dan biskuit balita maupun ibu hamil.
“Rencananya akan kami salurkan beras sebanyak 7 ton ke Kabupaten Paniai. Semoga apa yang kami berikan dapat bermanfaat buat warga di sana,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Pj Gubernur Papua Tengah Kunjungi Warga Pengungsi Korban Konflik di Paniai