TIMIKA, Seputarpapua.com | Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mimika, Provisnis Papua Tengah melaksanakan sosialisasi pengawasan partisipatif untuk mengawasi tahapan Pemilukada serentak tahun 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Horison Diana, Senin (29/7/2024) dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.
Mewakili Ketua Bawaslu Mimika, Koordinator Divisi SDM, Yusuf Sraun mengatakan, sosialisasi ini bertujuan mengajak semua pihak terutama tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda untuk ikut berperan aktif mengawasi tahapan Pemilukada.
“Yang sekarang kita lalui ini adalah tahapan pencoklitan, tahapan ini sangat penting sekali,” katanya
Selain itu, kata Yusuf tujuan dilakukan kegiatan ini agar masyarakat bisa mengecek apakah mereka sudah terdaftar dalam pemutakhiran data atau belum.
“Karena yang kami (Bawaslu) alami itu banyak masyarakat yang tidak mau di data untuk menggunakan hak pilihnya ditanggal 27 November mendatang. Ini yang menjadi problema (masalah) saat pemungutan suara nanti,” ujarnya.
Dengan Bawaslu mengundang semua para tokoh, Yusuf berharap, mereka bisa berperan aktif menyampaikan hal-hal berkaitan dengan pengawasan semua tahapan untuk mencegah potensi konflik di masyarakat.
Sementara itu, Koordinator Kesekretariatan Bawaslu Kabupaten Mimika, Faisal Turah mengatakan, Bawaslu kabupaten menyelenggarakan pengawasan partisipatif sesuai dengan pasal 2 Perbawaslu Nomor 2 tahun 2023 tentang pengawasan partisipatif.
Pengawasan partisipatif diselenggarakan sebagai pendidikan politik kepemiluan bagi masyarakat tentang penciptaan kader dan tokoh penggerak pengawas pemilihan.
“Pengawasan partisipatif ini meliputi pendidikan pengawasan partisipatif, forum warga partisipatif, pojok pengawasan, kerjasama perguruan tinggi, kampung pengawasan partisipatif, komunitas pengawasan digital partisipatif dan peran tokoh agama,” katanya.
Peran penting tokoh agama, menurut Faisal, salah satunya yaitu ikut mensosialisasikan terkait hak memilih agar tidak Golput, bahaya politik uang serta politik identitas.
“Bawaslu menanti berperan aktif para tokoh ikut mensosialisasikan kepada masyarakat, terutama kepada calon pemilih untuk menggunakan gak pilihnya dan ikut mencegah terjadinya politik uang, maka Pilkada di Mimika berkualitas, berintegritas bisa tercapai,” ucapnya.
Selain itu, kata Faisal, masyarakat sebagai pemilih harus memberikan pemahaman terkait teknis tahapan Pemilu/Pilkada termasuk mendorong pemilih supaya menyalurkan hak pilihnya pada tanggal 27 November 2024 atau 123 hari dari saat ini.
“Para tokoh agama mempunyai peran strategis menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat. Ini bukan berarti Bawaslu mengandalkan pihak lain, tapi Bawaslu sebagai pengawas terus bergerilya ke tengah masyarakat untuk mensosialisasikan terkait teknis tahapan Pilkada, Bawaslu dengan menggandeng semua pihak termasuk organisasi keagamaan yang mempunyai peran dalam mensukseskan pesta rakyat ini,” terangnya.
Ia berharap, kedepan masyarakat tidak mempercayai isi informasi yang belum tentu benar, dan para tokoh agama bisa membantu mencerdaskan masyarakat mencerna dan memahami sebuah informasi yang beredar.
“Kami berharap para tokoh agama dapat menyampaikan pada masyarakat agar dapat memberikan hak pilihnya pada tanggal 27 November 2024 mendatang,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Pilkada 123 Hari Lagi, Bawaslu Mimika Ajak Para Tokoh Jadi Pengawas Parsipatif