Pesta Perdamaian Konflik Topo Bakal Digelar Sabtu Besok

Pesta Perdamaian Konflik Topo Bakal Digelar Sabtu Besok

NABIRE | Bupati Kabupaten Nabire, Mesak Magai, memimpin rapat kesiapan perdamaian konflik dua kelompok masyarakat di kepala air Topo yang terjadi pada 5 Juni 2023 dipicu masalah tapal batas atau sengketa tanah adat.

Rapat pembahasan agenda pesta perdamaian dilaksanakan di Aula Wijaksana Leghawa Polres Nabire, Selasa (12/12/2023) dihadiri Pj Gubernur Papua Tengah yang diwakili Kasatpol PP, Viktor Fun, Bupati Nabire, Sekda Nabire, Wakapolres Nabire, Kasdim Nabire, para mulai kepala suku Watee, kepala suku Mee umum, kepala suku Simapitowa dan kepada suku Dani.

Bupati Mesak Magai mengatakan rapat yang digelar dalam rangka menyepakati pesta perdamaian terkait konflik dua warga yang yang terjadi pada bulan Juni 2023 karena dipicu masalah sengketa tanah adat.

“Rapat ini digelar dalam rangka mendalami situasi konflik yang terjadi di Topo. Rapat ini juga bertujuan kita bersama-sama menyepakati dan menentukan kapan pesta perdamaian harus dilakukan, agar kita bersatu kembali membangun Papua Tengah yang kita cintai ini,” kata Mesak Magai.

Ia mengaku masalah konflik di Topo telah dilaporkan kepada Pj Gubernur Papua Tengah dan mendapat petunjuk bahwa akan memberikan bantuan dana untuk pesta perdamaian.

Ia berharap kepada kedua pihak yang terlibat pertikaian bersama suku Watee untuk segera melakukan perdamaian melalui suatu pesta budaya menurut adat istiadat masing-masing suku dalam waktu dekat.

“Saya harap ketiga suku, yakni suku Dani, Mee, dan Watee segera berdamai ya. Perdamaian harus segera dilakukan karena tahun baru kita melakukan hal-hal baru untuk membangun Papua Tengah,” katanya.

Sementara itu Kepala Suku Mee, Fabianus Tebai menyampaikan dukungannya untuk kedua kelompok masyarakat dari suku Mee dan Dani yang terlibat pertikaian agar segera berdamai sebelum natal.

“Saya sebagai kepala suku Simapitowa mengajak kepada suku Watee, Dani, dan suku Mee untuk kita harus berdamai. Jika tidak ada perdamaian maka rasa permusuhan, benci dan saling menjauh itu selalu muncul dan akan ada, jadi kita sebagai umat beriman kita harus berdamai ya,” pinta Tebai.

Fabianus Tebai meminta perdamaian harus dilakukan sebelum tahun baru 2024, agar di tahun baru tetap berada dalam suasana damai dan pikiran baru untuk membangun persatuan dan membangun Papua Tengah.

Sedangkan kepala suku Watee, Alex Raiki juga menyampaikan bahwa dirinya sebagai kepala suku besar Watee sangat pendukung pesta perdamaian yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Nabire.

“Bapak Bupati luar biasa, sudah berjuang sampai pesta perdamaian akan segera dilakukan. Saya sebagai kepala suku Watee sangat mendukung perdamaian segera harus dilakukan. Kita adalah satu keluarga besar yang mendiami wilayah Papua Tengah,” kata Alex.

Usai melakukan rapat bersama sejumlah kepala suku, diputuskan pesta perdamaian akan diadakan pada hari Sabtu, 16 Desember 2023 dengan penandatanganan rumusan pernyataan sebagai tanda telah berdamai dan tidak akan terulang lagi.

Pesta bakar batu dilakukan sesuai kesepakatan masing-masing kepala suku menurut adat masing-masing, dan dilakukan penandatanganan di pusatkan di Aula Wijaksana Leghawa Polres Nabire dan dilaksanakan langsung oleh pihak TNI-Polri dan seluruh masyarakat sebagai saksi bahwa konflik di Topo telah selesai.

Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Pesta Perdamaian Konflik Topo Bakal Digelar Sabtu Besok

 

Pos terkait