Bupati Fak Fak, Untung Tamsil (Batik) berpose bersama sejumlah pejabat di Lingkup Pemkab Mimika usai melakukan kegiatan tatap muka di Kantor Pusat Pemerintahan
Kabupaten Mimika.
(Foto: SALAM PAPUA/JEFRI).SALAM PAPU (TIMIKA) – Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat perlu merajur kembali sejarah yang terlupakan.
Pasalnya Timika sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Fakfak yang dimekarkan pada Tahun 1999 menjadi Kabupaten Mimika sesuai dengan Undang Undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukkan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong.
Hal ini diungkapkan Bupati Faak, Untung Tamsil ketika berkunjung ke Mimika dan bertatap muka bersama Pemerintah Kabupaten Mimika pada Selasa (31/5/2022) di Kantor usat Pemerintahan Kabupaten Mimika di Jalan Cenderahwasih, SP3.
Pada kesempatan itu Bupati Fakfak meminta agar Kabupaten Mimika dan Kabupaten Fakfak tetap menjaga hubungan baik sampai kapanpun sehingga sejarah antara Mimika dan Fakfak tidak hilang begitu saja
“Mimika dan Fakfak adalah sejarah yang terlupakan, mungkin karena kesibukan masing-masing. Sehingga dengan momen sepeti ini sejarah itu perlu kita rajut kembali,” ungkap Untung.
Ia mengatakan sejarah kedua kabupaten ini perlu dimunculkan kembali karena dari sisi adat sebagian wilayah Mimika dan Fakfak masih merupakan wilayah adat Bomberai khususnya masyarakat Kamoro. “Itu tidak bisa dipungkiri karena itu telah menjadi sebuah sejarah,” tambah Untung.
Bupati yang terpilih melalui jalur Independen itu merasa bangga, Fakfak sebagai orangtua telah melahirkan Kabupaten Mimika yang luar biasa perkembangan pembangunannya.
Dia pun mendukung jika Mimika menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Tengah.
“Prinsipnya kami mendukung Mimika sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah, dengan harapan masyarakat dan Pembangunan Mimika lebih baik dan sejahtera,” ujar Untung.
Editor: Yosefina