TIMIKA | Siswa-siswi di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) memamerkan beragam budaya Indonesia dan kerajinan serta hasil Eco Enzyme yang merupakan hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia.
Semua itu dilakukan siswa-siswi SATP dalam rangka memperingati Bulan Bahasa yang terangkum dalam kegiatan bertajuk ‘Amor Fest’ dan mengangkat tema ‘Bangkitkan Asa dengan Bahasa’, Jumat (27/10/2023).
Dalam Amor Fest ini, para siswa-siswi SATP diberikan stand untuk memamerkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), seperti lukisan, olahan makanan lokal, hidroponik, serta produk eco enzyme dan eco print.
Selain itu kelas mereka disulap bernuansa berbagai budaya di Indonesia mulai budaya Toraja, Riau, Sumatera Barat, NTT, Papua, Sulawesi Tenggara, DKI Jakarta, Wamena dan lainnya.
Setiap kelas, siswa-siswi dan wali kelas berpakaian adat sesuai dengan daerah dan budaya di Indonesia serta menghias dengan gambar atau foto yang berhubungan dengan budaya tersebut. Bahkan para siswa-siswi menari sesuai dengan budaya yang ditampilkan di kelas mereka.
Kepala SATP, Johana M. M Tnunnay mengatakan bahwa Amor Fest merupakan puncak dari seluruh rangkaian peringatan bulan bahasa yang sudah digelar sejak 1 Oktober 2023.
Sebagai puncaknya, pihaknya menggelar pameran hasil kerja dari para siswa-siswi SATP yang sudah dilakukan setiap hari berdasarkan kurikulum kontekstual Papua.
“Apa yang kami lakukan ini semata-mata untuk membangkitkan pendidikan di Timika, terlebih di Papua, sehingga terciptanya kualitas pendidikan dan sumber daya manusia anak-anak Papua,” kata Johana.
Sementara Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon (YPL)-SATP, Andreas Ndityomas mengatakan, YPL selaku pengelola SATP telah menyiapkan fondasi yang kuat, terukur dan terprogram untuk terus melakukan inovasi pengembangan terhadap peserta didiknya.
YPL bersama SATP sudah tahun ke 4 mendidik dan mengembangkan talenta-talenta generasi muda Papua.
Melalui dorongan dan komitmen tersebut, YPL mengembangkan kurikulum berbasis kontekstual kehidupan Papua yang mengajarkan para siswa-siswi untuk bertindak dan berperilaku sebagai seorang peserta didik dan entrepreneur.
“Semua itu (pengetahuan dan entrepreneur) dikelola dalam sebuah pembelajaran untuk mendidik anak-anak Papua di berbagai bidang. Sehingga kami betul-betul berpikir dan bertindak, bagaimana menjadikan peserta didik sebagai scientis dan entrepreneur yang berkarakter serta takut akan Tuhan,” tuturnya.
Suasana salah satu kelas yang sudah dihias dengan salah satu buda di Indonesia. (Foto: Mujiono/ Seputarpapua)
Seperti saat ini dalam memperingati bulan bahasa, SATP menggelar berbagai kegiatan sejak 1 Oktober dan puncaknya pada hari ini. Iven Amor Fest ini merupakan wadah dan sebagai bentuk implementasi kurikulum berbasis kehidupan kontekstual Papua untuk melatih anak-anak Papua berdiri setara secara global.
“Melalui kurikulum ini kami berupaya mewujudkan generasi Indonesia emas, serta mencetak para pemimpin handal untuk menghadapi tantangan global,” katanya.
Sedangkan Deputi Program YPMAK, Billy Korwa, menyampaikan kepada siswa-siswi SATP bahwa apa yang sudah didapatkan harus disyukuri, khususnya ilmu dan kesempatan. Karena dengan ilmu dan kesempatan para siswa-siswi SATP bisa menjadi yang terbaik bagi masyarakat Papua, khususnya di Mimika.
“Ketika kalian jadi pemimpin harus bisa mengubah masa depan anak-anak yang lagi kesulitan. Karena hidup harus jadi berkat bagi lainnya, dan dengan kekuatan Tuhan maka kita akan menjadi tuan di negeri sendiri,” katanya.
Ketua Pengawas YPMAK, John Mamiri, juga mengatakan bahwa pendidikan sangatlah penting. Karenanya, anak-anak Papua yang menimba ilmu di SATP harus terus dididik dan dibina dengan muatan pengetahuan pendidikan yang baik agar bisa mendongkrak daya saing dikancah nasional maupun internasional.
Potensi anak-anak generasi Papua harus terus dikembangkan, tidak hanya dari bidang pengetahuan tetapi juga kehidupan sosial dan budaya mereka.
“Saya disini juga mewakili Lemasa dan Lemasko menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia dan YPMAK yang terus mendorong kemajuan kualitas pendidikan anak-anak Amungme dan Kamoro maupun lima suku kekerabatan yang ada,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Peringati Bulan Bahasa, Siswa-siswi SATP Pamerkan Budaya dan Hasil Eco Enzyme