Petugas penyapu jalan di wilayah Sp3 (Foto: Salampapua.com/Evita)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Cuaca pagi di Timika yang dingin dan kerap diterpa hujan terkadang membuat sebagian orang enggan beraktivitas, dan memilih untuk berdiam diri, bahkan bermalas-malasan dalam rumah.
Hal itu tidak berlaku bagi seorang perempuan tangguh asal Papua. Perempuan paruh baya yang lebih suka dipanggil Mama Pigome ini punya semangat dan loyalitas kerja yang tidak main-main.
Menjalani profesi sebagai petugas kebersihan kota di Timika (Sapu-sapu jalan), setiap paginya mama Pigome selalu sigap mempersiapkan diri beserta alat tempurnya berupa sapu, serokan, karung, dan keranjang sampah.
Secara eksklusif saat ditemui Salampapua.com, Senin (9/1/2023) perempuan murah senyum ini mengaku, sejak bangun pagi, dari tempat tinggalnya di SP2, dirinya sudah membayangkan sampah yang bertebaran di sepanjang badan dan trotoar jalan di wilayah SP3. Namun, hal itu bukanlah sesuatu yang menghentikan langkahnya untuk ikut membangun Mimika.
“Bangun harus pagi-pagi sekali, karena sebelum jam tujuh, semua sampah itu harus hilang dari jalanan. Memang terkadang terlambat, tapi jangan sampai sama sekali tidak dikerjakan apa yang menjadi tugas kita,” ungkapnya.
Menurut dia, sebagai petugas kebersihan jalan kota harus bangun subuh. Sebab, jika terlambat maka akan berhadapan dengan ramainya kendaraan. Kondisi itu tentunya akan menghambat kualitas kerja, dalam hal ini ramainya kendaraan yang melintas menjadi takut untuk berdiri di badan jalan dan membersihkan sampah.
Lima tahun sapu-sapu di jalan tentunya bukanlah waktu yang singkat. Upah yang tergolong tidak sesuai beban kerja pun ikhlas diterima dengan penuh rasa syukur, asalkan jalanan di Timika selalu dalam keadaan bersih dan rapih.
“Saya sudah lima tahun bekerja. Tiap hari saya berangkat kerja jam 5 subuh. Itulah hidup, harus kerja dan selalu bersyukur,” ujarnya.
Akhir obrolnya bersama Salampapua.com, mama Pigome mengaku upah diterima perbulan sebesar Rp1,500.000. Jumlah tersebut kurang, tetapi ia bangga bisa bekerja demi uang yang halal, dan bisa melihat lingkungan yang bersih.
“Beginilah rutinitas kerja kami para petugas kebersihan di jalan, meski gaji kurang, yang penting halal, masih bisa untuk kebutuhan anak-anak,” tutupnya.
Wartawan: Evita
Editor: Acik
Sumber: SALAM PAPUA Read More