MIMIKA, Seputarpapua.com | Asisten Potensi Wilayah (Aspotwil) Kogabwilhan III Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo mengatakan pasca penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Intan Jaya, pada 19 Januari 2025 lalu, porsi penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) berkurang.
Meski demikian, program yang menjadi program utama Presiden Prabowo ini terus berjalan di wilayah itu.
“Tiap hari kita masak, karena sudah ada penolakan yang tadinya 1.700 porsi, sekarang kita hanya bisa masak 200 porsi,” katanya saat ditemui wartawan di Gedung Eme Neme Yauware, usai menghadiri sosialisasi MBG di Mimika, Senin (10/3/2025).
Makanan sebanyak 200 porsi tersebut, tetap dibagikan kepada pelajar yang mau menerima dan masyarakat yang membutuhkan.
“Jadi kita buka seperti dapur gratis begitu, di depan Koramil, jadi itu terpusat di wilayah Intan Jaya dan Homeyo,” ungkapnya.
Khusus bahan pangan masih dikirimkan dari Mimika, kemudian jadwal pembagian di Intan Jaya dilakukan setiap Senin sampai Jumat, kalau Homeyo itu setiap waktu tertentu saja.
Perlu diketahui penolakan di Intan Jaya itu disampaikan oleh Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Bilogai Dekenat Keuskupan Timika di Kabupaten Intan Jaya.
Dilansir dari BBCnews, mereka hanya mengizinkan program MBG di lingkungan sekolahnya “saat launching” di lingkungan sekolahnya pada Senin, 20 Januari 2025.
Namun mereka “tidak bisa mengizinkan untuk diadakan lagi kegiatan MBG di lingkungannya”.
“Kalau memang ada bantuan makanan siap saji, kita boleh menyerahkan kepada pihak yayasan dan guru-guru untuk mereka mengelola dan membagikan makan kepada siswa-siswanya,” kata Ketua PSW YPPK Kabupaten Intan Jaya, Pastor Dekan Yance Yanuarius Wadogouby Yogi.
Hal itu dia tekankan, karena pihaknya tidak mau mendapatkan resiko dari pihak orang tua siswa maupun dari pandangan masyarakat.
“Apalagi di Intan Jaya adalah daerah konflik,” ujar Pastor Dekan Yance.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Penolakan di Intan Jaya, Porsi Penyediaan MBG Berkurang