TIMIKA, pojokpapua.id – Badan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah II Angkatan Mudah Kemah Injil (AMKI) Kabupaten Mimika dan Kabupaten Puncak resmi dilantik. Pelantikan digelar Jumat (30/6/2023) di Timika sekaligus deklarasi dan konsolidasi AMKI menjadi organisasi kepemudaan nasional.
Pelantikan dilakukan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat AMKI, Nason Uti disaksikan Ketua Sinode Gereja KINGMI di Tanah Papua, Pdt Tilas Mom, Bupati Puncak Willem Wandik, Plt Asisten 2 Setda Mimika Petrus Lewa Koten serta tamu undangan yang menghadiri kegiatan.
Adapun yang dilantik jadi Ketua AMKI Mimika adalah Piter Edoway dan Ketua AMKI Puncak, Raim Uamang. DPP AMKI juga membacakan surat keputusan penunjukan pengurus DPD AMKI Papua tengah, Papua Selatan dan Papua Pegunungan.
Ketua DPP AMKI, Nason Uti mengatakan rapat pimpinan sudah dilaksanakan dan menyatakan kesepakatan menjadikan AMKI sebagai organisasi kepemudaan nasional. Ini menjadi sebuah sejarah dimana AMKI telah lahir bersama kemajuan dan semua akar rumput di wilayah pegunungan. “Maka selayaknya AMKI didekalarasikan menuju OKP nasional,” jelasnya.
Ini kata Nason menandakan bahwa Gereja KINGMI bukan lagi gereja kampung, gereja korban dan bukan gereja yang disebut lain-lain tapi menjadi tuan rumah. Dengan memegang janji mandate yang diterima oleh orang tua dari dua misionaris Walter Post dan Deibler.
Sebagai organisasi berbasis pemuda gereja yang anggotanya mayoritas orang asli Papua, AMKI juga menyatakan siap membangun dan berjalan bersama dengan organisasi kepemudaan, paguyuban dan masyarakat nusantara yang ada di Papua.
Sementara itu Bupati Puncak, Willem Wandik memberi apresiasi kepada AMKI sebagai organisasi yang memegang teguh Injil 4 berganda sebagai simbol atau lambang Gereja KINGMI di Tanah Papua. AMKI juga ada dimana-mana, di seluruh pelosok Papua.
Willem Wandik yang juga kader KINGMI mendukung AMKI menjadi organisasi nasional agar sejajar dengan organisasi kepemudaan lainnya di Indonesia seperti PMKRI, GMKI, GAMKI dan lainnya. Untuk itu ia menegaskan bahwa AMKI bukan saja organisasi gereja tapi juga sosial dan politik, menjadi pelengkap atau pagar bagi gereja. “Kami bangga akan organisasi ini,” tegas Bupati Puncak.
Ia juga melihat perkembangan AMKI yang begitu pesat dan kini sudah terbentuk di 7 provinsi baru yang ada di Papua. Namun ia berharap, ini sejalan dengan pengembangan dan aktualisasi AMKI. Harus berani mengambil kesempatan pada berbagai peluang yang ada. Seperti dengan adanya pemekaran daerah yang menjadi peluang misalnya dalam penerimaan CPNS dan lainnya.
Terlebih adanya kebijakan negara bagi orang asli Papua dalam pengangkatan DPRD dan DPRP. “Saya ajak semua manfaatkan peluang, ada pemilihan DPRD, DPRP dan MRP lewat jalur pengangkatan ini harus diisi oleh anak muda KINGMI,” tegasnya.
Bahkan dalam berbagai bidang lainnya seperti ekonomi dengan membua pelung usaha. Begitu pula dengan keberadaan PT Freeport Indonesia yang berada di atas tanah umat KINGMI, menjadi peluang yang harus diambil untuk bisa bekerja. Dengan begitu tidak ada lagi umat KINGMI yang tidak sejahtera.
Untuk itu Bupati Puncak meminta umat KINGMI tidak lagi tertidur melainkan harus memanfaatkan berbagai kesempatan. Ini juga akan sangat membantu dalam menciptakan kedamaian dan keamanan daerah. “Kalau daerah aman maka daerah itu akan berkembang dan bertumbuh,” tandasnya.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More