Pengumuman Hasil Lelang Jabatan Jadi Polemik, Temorubun: Bikin gaduh saja

TIMIKA, (Liputanpapua.id) – Hasil lelang Jabatan Eselon II setelah diumumkan Sekda Kabupaten Mimika beberapa hari lalu menuai pro kontra diberbagai WA grup di kalangan masyarakat Mimika. Pengumuman tersebut mendapat sorotan publik lantaran dari puluhan orang yang berasal dari Suku Amungme dan Kamoro hanya 5 orang yang dinyatakan lolos seleksi.

Salah satu pemerhati pembangunan dan kebijakan publik Kabuoaten Mimika Yosep Temorubun menjelaskan, Bupati Eltinus Omaleng harus melihat kembali hasil keputusan lelang jabatan tersebut sehingga tidak menganaktirikan putra daerah Amungme dan Kamoro.

“Sesuai dengan afirmasi UU Otsus No 21 Tahun 2001 sebagaimana diubah dengan UU No 21 Tahun 2021 Tentang Otsus tersebut melahirkan adanya pemberian kewenangan khusus bagi penyelenggaraan pemerintahan didaerah yang lebih merepresentasi orang asli papua baik di birokrasi pemerintahan,” ujar Yosep lewat keterangan tertulis.

Terlepas dari berbagai polemik yang terjadi, lanjut Yosep, pengamatan selama ini ketika keputusan yang diambil pejabat daerah selalu menimbulkan kegaduhan dipublik.

“Dugaan saya bahwa ada kelompok-kelompok tertentu yang menjadi pembisik yang pada akhirnya ketika pejabat daerah mengeluarkan keputusan selalu menimbulkan kegaduhan di publik,” tegasnya.

Lanjutnya, seharusnya Bupati melakukan kordinasi kepada pejabat yang memiliki hati di daerah ini sehingga dalam memberikan telaan dapat meminimalisir kegaduhan publik dan itu yang diharapkan publik,

“Saya menduga bahwa Bupati pasti distir oleh oknum-oknum tertentu dan akhirnya menjadi sorotan publik. Bupati lebih berhati-hati terhadap kelompok-kelompok pembisik tajam muka blakang dan sudah pasti publik mengetahui sepak tertang mereka,” pukas Yosep tampak memyebut pembisik pembisik yang dimaksud.

Ia berharap, Bupati perlu melakukan evaluasi kembali keputusan yang selama ini selalu menimbulkan kegaduhan di publik. “Saya yakin Bupati orangnya baik. Hanya saja selama ini oknum-oknum tertentu yang selalu merusak birorasi pemerintahan di Kabupaten Mimika,”

Tambahnya, “Kami sebagai rakyat sudah pasti melakukan fungsi kontral atas jalannya pemerintahan didaerah ini,” tutur Yosep.

Yosep menyayangkan, ketika terjadi kegaduhan di publik, DPRD Kabupaten Mimika sebagai penyambung lidah rakyat seakan cuek dengan keadaan dinamika yang terjadi.

“Seharusnya DPRD Mimika melakukan rapat dengar pendapat dengan pihak eksekutif untuk memberikan warning bahwa setiap keputusan yang diambil DPRD Mimika sebagai fungsi kontrol tetap mengawal sehingga pihak eksekutif lebih berhati-hati dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan,”

“Pengamatan saya selama ini tidak ada RDP Legislatif dengan Bupati atau Sekda yang terjadi OPD-OPD, RDP dengan Bupati dan Sekda kasih warning sehingga dua pucuk pimpinan daerah memberikan teguran kepada 0PD-OPD termasuk juga pembisik-pembisiknya sehingga cara manufer mereka di hentikan,” tutup Yosep Temorubun.

Data yang diperoleh, dari 27 yang ikut tes Lelang hanya 5 orang Suku Amungme dan Kamoro yang lolos tes seperti:
1. Abraham Kateyau
2. Marselino Mameyau
3. Petronela D. Uamang
4. Septinus Timang
5. David Kanangopme

Salah satu Tokoh Intelektual Amungme Yohanes Kemong menyebut bahwa pengumuman lelang jabatan tidak menghargai anak anak Amungme dan Kamoro apalagi pihaknya berada dalam lingkaran Pemerintahan.

Yohanes Kemong yang selalu disapa Abang YK ini mengungkapkan perasaan kecewa karena nama nama pejabat Amungme Kamoro golongan pangkat IVa dan IVb tidak diloloskan menjadi pejabat, seperti: Elisabeth Tsenawatme, Bertha Beanal, Hengky Amisim, Anton Bugaleng, Albertus Tsolme, Dina Yamang, Yoseph Tsenawatme serta Julius Piligame.

“Nama nama mereka tidak ada pada hal mereka sudah ikut test, ini saya sangat kecewa sekali. Dan kelima nama yang lolos itu belum tentu akan jadi pejabat. Pasti hanya dua orang saja. ” tutur YK melalui telpon selular. (Steve)

The post Pengumuman Hasil Lelang Jabatan Jadi Polemik, Temorubun: Bikin gaduh saja appeared first on Liputan Papua.

Pos terkait