Pemkab Mimika Diminta Kunjungi Sekolah Yayasan, Perhatikan Anak-Anak OAP di Sekolah Swasta

Reses II Masa Sidang III, Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan (depan ketiga dari kiri) di sekolah Advent (Foto:salampapua.com/Acik)

SALAM PAPUA (TIMIKA)– Guru Yayasan Advent Timika meminta Pemerintah Kabupaten Mimika supaya  memperhatikan anak-anak orang asli Papua (OAP) khususnya anak Amungme dan Kamoro yang ada di sekolah Swasta termasuk di Yayasan Advent.

“Pemerintah harus kunjungi sekolah Swasta. Banyak anak OAP yang butuh perhatian,” ungkap Ibu Marta saat Reses II Masa Sidang III, Wakil Ketua II DPRD Mimika, Yohanes Felix Helyanan di sekolah Advent, Kamis (19/10/2022).

Marta juga mengaku bahwa Yayasan Advent ingin membangun asrama, sehingga anak-anak OAP khususnya Amungme dan Kamoro bisa menempatinya ataupun dapat dijadikan rumah singgah. Sebab selama ini banyak anak-anak yang terkadang pulang kampung dan lama kembali, sehingga banyak pelajaran yang ketinggalan.

“Kami rindu supaya ada asrama dan anak-anak ini bisa tinggal. Kasihan mereka harus pulang ke rumahnya yang jauh, khususnya anak-anak Kamoro. Bahkan mereka pulang kampung dan lama kembali. Kalau kembali saat ditanya alasannya tidak ada uang. Parahnya lagi mereka lupa pelajaran mereka. Sebagai guru jadinya merasa beban. Makanya kami mohon supaya ada perhatian khusus dari pemerintah,” katanya.

Guru lainnya, Herlina Gultom mengaku ada beberapa anak yang tinggal jauh dari sekolah. Di antara mereka ada yang mengaku kesusahan uang transportasi ke sekolah atau saat pulang ke rumahnya masing-masing.

“Ada yang mengeluh tidak ada uang ojek. Paling prihatinnya lagi, ada anak yang harus jalan kaki sampai ke SP2 karena tidak ada uang transportasi,” kata Herlina.

Atas masalah ini, sangat diharapkan supaya disediakan transportasi untuk memudahkan anak-anak dimaksud, sehingga mereka tidak lagi kesulitan untuk datang ke sekolah.

Di samping itu, Pemerintah juga diminta agar memperhatikan anak-anak OAP yang berprestasi melalui pemberian beasiswa.

“Kami tahu anak-anak ini rajin dan punya kemauan untuk sekolah. Kalau sampai ada transportasi yang disediakan untuk mereka, maka kami yakin itu akan menjadi kelegaan bagi anak-anak dan orang tua mereka,” ujarnya.

Sedangkan Ibu Tri Irianti secara khusus meminta perhatian kepada guru-guru swasta, baik yang di Yayasan Advent maupun yang mengabdi di sekolah swasta lainnya.

Tri menyampaikan bahwa guru swasta dan guru PNS sama-sama mengajar untuk mencerdaskan anak bangsa Indonesia. Namun, guru swasta seolah-olah dianak-tirikan melalui pemberian insentif yang berbeda dengan guru PNS.

“Sama-sama mengajar anak bangsa Indonesia, tapi guru-guru swasta dianak-tirikan. Guru-guru swasta juga bagian dari guru-guru Indonesia,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, saat diwawancarai usai reses, Yohanes Felix Helyanan mengatakan bahwa apa yang menjadi aspirasi para guru sangat perlu diperhatikan. Sebab Yayasan Advent merupakan salah satu Yayasan yang memang jarang dikunjungi pemerintah maupun DPRD.

Memang Yayasan Advent tergolong hebat berkembang dengan swadaya sendiri. Namun, bukan berarti pemerintah tutup mata, karena ternyata ada juga ada kendala yang sedang dialami.

“Yayasan Advent minta pemerintah untuk ikut berikan perhatian khusus untuk anak OAP. Secara pribadi saya mengharapkan supaya perhatian pemerintah itu juga diberikan kepada seluruh sekolah yayasan di Timika ini. Bila perlu bagaimana caranya pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada tiap sekolah yayasan itu, termasuk bantuan bagi anak-anak di dalamnya yang memang tidak mampu ataupun persoalan lainnya,” katanya.

Selaku anggota dewan, dirinya telah mencatat semua aspirasi dan siap didorong serta didiskusikan bersama masing-masing OPD sesuai bidang yang dikeluhkan pihak yayasan Advent.

Pantauan salampapua.com, usai menjaring aspirasi dari para guru, Waket II DPRD Mimika yang lebih akrab disapa Jhon Tie ini memberikan bantuan khusus untuk memperbaiki atap dan plafon gedung sekolah tersebut.

Wartawan: Acik

Editor: Jimmy

Sumber: SALAM PAPUA Read More

Pos terkait