Pdt Deserius Adii: Gereja KINGMI Mile 32 Wujud Hasil Gunung Emas Tembagapura

TIMIKA – Gereja Kemah Injil KINGMI di Tanah Papua tetap memberikan dukungan kepada Bupati Mimika, Eltinus Omaleng yang terseret dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Gereja Mile 32. Hal itu disampaikan Ketua Departemen Keadilan dan Perdamaian Koordinator Puncak Selatan Gereja Kemah Injil KINGMI di Tanah Papua, Pdt Deserius Adii usai rapat bersama para tokoh gereja di Gereja KINGMI Jemaat Bahtera, Minggu (11/9/2022).

Deserius mengatakan para tokoh gereja khususnya di wilayah Koordinator Puncak Selatan sepakat untuk terus menyuarakan agar proses hukum terhadap Bupati Eltinus Omaleng dihentikan. Pihak gereja akan menyurati KPK agar menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).

Ia menegaskan, dukungan ini bukan berarti gereja membela koruptor seperti dugaan yang ditujukan kepada Bupati Eltinus Omaleng. Namun dalam persoalan ini menurut Deserius, turut menyeret nama gereja. Bahkan sejak awal pembangunan dimulai, banyak pihak yang selalu menyoroti hingga pembangunan terhambat dan tak kunjung selesai.

Pihak gereja kata dia, sangat mendukung Pemda Mimika dalam hal ini Bupati Eltinus Omaleng mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dalam beberapa tahap. “Gereja KINGMI adalah gereja besar yang ada di Papua. Jadi pembangunan ini adalah ikonnya orang Papua dan ikon gereja KINGMI. Karena menurut kami, Tembagapura emas di atas itu dia berada di wilayah Gereja KINGMI di Tanah Papua. Emas ada di situ, uranium ada di situ, segala bentuk kekayaan ini sudah ada tapi Gereja tidak dapatkan hasilnya. Hanya satu ini yang sedang berusaha dibangun supaya di mata dunia, di mata Indonesia tahu bahwa ini hasil dari gunung emas Tembagapura,” terangnya.

Meski belum rampung 100 persen namun dikatakan Deserius, Gereja Mile 32 telah dimanfaatkan oleh Jemaat Marthen Luther sebagai tempat ibadah. Tahun 2021 lalu, digunakan sebagai tempat pelaksanaan Konferensi KINGMI se-Tanah Papua. Rapat kerja dan pra konferensi juga dilaksanakan di gedung yang berkapasitas ribuan orang itu.

Sehingga dalam aksi yang dilakukan beberapa waktu lalu, Gereja KINGMI meminta penghentian penyidikan agar pembangunan gereja tidak dihentikan. “Kami mau pembangunan gereja dilanjutkan,” ujar Deserius.

Gereja Mile 32 diungkapkannya sangat dibutuhkan oleh Gereja KINGMI. Terutama jemaat dari Klasis Tembagapura yang telah mengungsi ke Timika tepatnya di sekitar Mile 32 karena dampak konflik beberapa waktu lalu.

“Sekarang warga gereja KINGMI Klasis Tembagapura itu semua turun ke sini. Sekarang di Klasis Tembagapura tidak ada, mereka semua turun ke 32 karena di atas beberapa konflik akhirnya mengungsi ke 32. Klasis saja berkantor di sini, makanya semua warga gereja semua ibadah di 32,” kata Deserius.

Menyikapi persoalan inipun, Gereja KINGMI mengimbau semua pihak untuk menghentikan politik adu domba. Baik pendukung maupun yang kontra dengan Bupati Eltinus Omaleng. Agar tidak ada kesan bahwa, persoalan inni adalah kepentingan politik maka ia meminta berbagai pihak untuk menghentikan manuver politik.(*)

 

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait