Para pemain Papua Football Academy bersama pelatih dan official tim (Foto:Istimewa)
SALAM PAPUA (TIMIKA)- Memasuki bulan ketiga program latihan, laga uji coba kembali digelar Papua Football Academy (PFA) melawan SSB Mimika United asal Kabupaten Mimika yang digelar di Mimika Sport Complex, Sabtu (15/10/2022).
Seperti halnya ketika beruji coba melawan Sekolah Akademi Taruna Papua, pertandingan PFA melawan Mimika United pun dilakukan dalam 2 laga dengan masing-masing waktu disiapkan 2 x 25 menit.
“Kami berterima kasih kepada pihak Mimika United yang bersedia melakukan pertandingan persahabatan melawan Papua Football Academy. Kami ingin melihat perkembangan anak-anak PFA setelah dua bulan berlatih lewat laga ini,” ucap Direktur Akademi Wolfgang Pikal, dalam rilis yang diterima Salam Papua, Minggu (16/10/2022).
Pada laga yang dimulai pukul 15.15 WIT, cuaca cerah membuat pertandingan berjalan seru dan enak dinikmati oleh 180 penonton yang hadir sesuai tiket yang dicatat panitia. Penonton di laga ini adalah orang tua dan keluarga dari kedua tim serta pihak sponsor, PT Freeport Indonesia, serta rekanan.
Sorak antusias para orang tua pemain dari kedua tim menjadikan suasana pertandingan bak ujian tersendiri bagi para remaja di lapangan sepak bola Mimika Sport Complex.
Pada babak I, para pemain Papua Football Academy mampu tampil leluasa dan menguasai permainan, sehingga saat wasit meniup peluit panjang turun minum, PFA unggul dengan skor 5-0.
Pemain PFA yang mencetak goal di Babak I adalah Mario Christiano Joverson (3’ dan 6′), Yulius Stenly Watikitaka Pigay (12′), Chorino Jimmy Dimara (18′), dan Peres Akwila Tjoe (25′).
Di Babak II, walaupun diguyur hujan, pertandingan tetap dilanjutkan dan tampak pemain-pemain PFA begitu mudah menguasai pertandingan. Tambahan satu gol untuk PFA pun tercipta di menit ke-35 lewat tendangan Gerry Ben Gurion Rumaropen. Hingga Babak II berakhir, skor tetap 6-0 untuk kemenangan tim PFA.
“Saya senang dengan pertandingan ini. Para pemain PFA semakin mengerti bagaimana bermain bersama sebagai sebuah tim,” kata Wolfgang Pikal yang pernah menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia ini.
Sementara itu, pelatih kepala PFA Ardiles Rumbiak mengatakan, setelah berlatih dua bulan dan menjalani pertandingan kedua selama berada di PFA, para pemain sudah memperlihatkan penguasaan posisi yang semakin baik. Mereka mulai mengerti formasi di dalam permainan sepak bola.
“Salah satu catatan penting dari tim pelatih PFA adalah para pemain kali ini tampil lebih sabar dalam penguasaan bola secara individu,” tutur Ardiles.
Saat ditanya kepada salah satu pencetak goal dari tim PFA, Musa Madai, pencetak goal di babak I mengaku permainan tim semakin baik dan lebih mengerti cara bermain menyerang dan bertahan.
“Tapi kami masih banyak kekurangan yang harus harus diperbaiki dan ditingkatkan lewat latihan,” tutur Musa, pemain asal Merauke ini.
Turut hadir dan menyaksikan sejak awal pertandingan tersebut, Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Claus Wamafma menggarisbawahi pelaksanaan pertandingan yang dikelola secara serius dan teratur.
“Sangat baik memperkenalkan sistem pertandingan resmi yang berlaku kepada pemain sejak usia dini. Juga membangun kebiasaan menghormati lawan dan penonton,” kata Claus.
Sebagai pecinta sepakbola dan pernah membela tim sepakbola ITB, Claus Wamafma menyoroti penampilan pemain PFA di lapangan yang nyaris tanpa pelanggaran keras.
“Di game pertama, saya melihat bagaimana PFA yang memiliki dua gelandang dengan visi yang baik sehingga tim mampu dominan dalam penguasaan lapangan. Barisan belakang kompak dan jarak antar pemain cukup rapat. Timing memotong bola dan counter attack juga bagus,” ungkap Claus.
Tetapi yang utama, menurut Dia, adalah bagaimana pemain Papua Football Academy memperlihatkan sikap hormat pada lawan.
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More