JAYAPURA | Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, menjelaskan, penyebab kontak tembak antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, terjadi karena adanya isu hoax/kabar bohong yang disebarkan oknum tak bertanggung jawab.
Isu hoax pertama yakni adanya isu di masyarakat Intan Jaya bahwa patung Tuhan Yesus yang sementara dibangun itu berisikan bom.
“Ada oknum yang menyebarkan isu hoax soal patung Tuhan Yesus yang sementara di bangun berisikan bom yang sangat besar, sehingga kalau meledak maka seluruh masyarakat Intan Jaya akan mati, sehingga mereka menolak,” kata Pangdam saat memberikan keterangan pers di Makodam XVII/Cenderawasih pada Rabu (23/1/2024) siang.
Menurut dia, pembangunan patung Tuhan Yesus itu merupakan simbol perdamaian di Intan Jaya.
“Patung ini sebagai lambang perdamaian di sana, kita tidak ingin ada kekerasan dan pertumpahan darah di tanah ini. Tapi ini dimainkan oleh pihak-pihak yang menyebarkan isu bahwa di dalam patung ini berisi bom,” jelasnya.
Isu hoax yang kedua yakni, akan ada penguasaan besar-besaran kekayaan alam di Blok Wabu, sehingga masyarakat diajak untuk melakukan perlawanan.
“Kami juga sudah sampaikan bahwa belum ada sosialisasi, bahkan pemda sudah keluarkan pernyataan bahwa belum ada komunikasi masalah itu, sehingga masyarakat bereaksi. Inilah dua isu yang menyebabkan terjadinya kontak tembak kemarin di Intan Jaya,” terangnya.
Sementara itu, akibat kontak tembak antara TNI-Polri dengan KKB dalam beberapa hari terkahir menyebabkan 1 personil Satgas Damai Cartenz atas nama Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur.
Begitu pun dari kelompok bersenjata terdapat 7 orang yang tertembak, 4 anggota KKB tewas dan 3 lainnya terluka.
Selain korban jiwa, terdapat sejumlah rumah warga yang dibakar sehingga membuat ratusan warga memilih mengungsi ke gereja dan Pos TNI-Polri.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Pangdam: Penembakan di Intan Jaya Karena 2 Kabar Bohong