Pihak Manajemen PT PSU mengenakan seragam karyawan PSU kepada lulusan angkatan VIII sebagai tanda siap diterima kerja di PSU Freeport Area (Foto:salampapua.com/Yosefina)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – PT Pangansari Utama (PSU) Freeport Area memberikan beasiswa untuk anak-anak asli Papua di sekolah-sekolah kejuruan bidang tata boga dan tata graha, serta siswa-siswi yang sudah lulus akan dipekerjakan di PSU.
Program beasiswa ini merupakan komitmen dari PSU untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di Kabupaten Mimika lewat program Corporte Social Responsibility (CSR).
Program pemberian beasiswa itu sampai tahun ini memasuki angkatan ke VIII. Hingga Tahun 2022 sudah ada 72 anak yang dibiayai PSU dan telah lulus sekolah kejuruan.
“Termasuk tahun ini ada 12 orang lulus dari SMK Katolik Mater Amalibis Suarabaya dan SMK Negeri 1 Parwisata Jayapura. Tahun ini juga PSU kembali menyekolahkan 14 pelajar yang merupakan angkatan VIII,” Ungkap Supervisor Departeman Papuan Affairs Department (PAD) PSU Freeport Area, Daud Merabano dalam acara kelulusan angkatan VII dan pelepasan angkatan VIII program beasiswa putra-putri Papua PSU Freeport Area Tahun 2022 yang berlangsung di salah satu hotel di Jalan Budi Utomo Timika, Jumat (8/7/2022).
Ia menjelaskan, penerima beasiswa diseleksi dari murid-murid SMP di Mimika. Pada angkatan VIII tahun ini ada 14 anak yang lolos seleksi.
Terkait pemilihan jurusan pariwisata dan tata boga, menurut Daud, masih sedikit anak-anak Papua yang berminat menekuni bidang ini.
“Kita ciptakan program ini untuk bidang tata boga kepada generasi emas Papua agar menjadi tuan di negeri sendiri. Sekaligus mengubah image bahwa yang bisa masak itu hanya perempuan, tapi sekarang laki-laki juga bisa. PSU berkomitmen mencetak chef Papua pertama,” ucapnya.
Sementara itu Chef Operating Officer (COO) PSU, Richard Daguise mengungkapkan kebanggaannya karena PSU dapat berkontribusi mengembangkan SDM Papua.
Kepada siswa angkatan XIII yang akan melanjutkan pendidikannya ia berpesan agar tekun dalam pendidikan dan tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
“Saya bangga, selamat kepada yang akan berangkat, jauh dari orang tua tidak gampang tapi raih kesempatan emas ini yang tidak semua orang bisa dapatkan,” pesannya.
Kemudian kepada 12 orang angkatan ke VII yang baru lulus ia berpesan agar tidak dilepas begitu saja. Bahkan ia menitipkan kepada manajemen untuk diberikan kesempatan kerja.
Richard menyebutkan dari total karyawan PSU Freeport Area saat ini, 39 persen adalah orang asli Papua dan ditargetkan bisa mencapai 45 persen.
Direktur Human Resource PT PSU, Avi Pranantha menyebutkan bahwa emas yang sesungguhnya adalah generasi penerus bangsa putra-putri Papua ini, bukan gunung emas yang ada saat ini. PSU dan Freeport bisa tidak ada, namun generasi-generasi emas ini yang masih akan ada.
“Kemajuan Tanah Papua ini ke depan dititipkan di generasi-generasi emas ini. Mereka boleh bekerja di jobsite dan bisa juga lanjut ke perguruan tinggi,” ungkapnya.
Perwakilan peserta beasiswa angkatan ke VII, Maria Sanie memberi semangat kepada peserta beasiswa angkatan ke VIII agar fokus meraih impian karena kesempatan emas ini tidak didapat semua anak-anak Papua.
Ia sangat mengapresiasi PSU karena telah telah memberinya kesempatan sehingga ia bisa menjadi anak perempuan Papua yang berhasil dan akan bekerja di area jobsite.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pangansari, semoga program yang sama bisa terus dijalankan untuk anak-anak Papua di bumi Cenderawasih,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Mimika, Shanty Sondang mengapresiasi PSU yang sudah menjalankan program beasiswa karena telah membantu pemerintah untuk memajukan generasi penerus bangsa.
Ia berharap, perusahaan lain dapat mencontoh seperti langkah PSU yang menyekolahkan anak-anak Papua melalui program CSR.
“Kami berharap PSU terus melanjutkan program CSR karena sangat membangun daerah dan membantu Pemerintah Kabupaten Mimika dalam peningkatan kualitas SDM Papua,” ujarnya.
Wartawan: Yosefina
Editor: Jimmy R
Sumber: SALAM PAPUA Read More