MAPPI – Festival Budaya Sejuta Rawa yang pertama kali digelar Pemerintah Kabupaten Mappi sudah memasuki hari kedua dengan agenda kirab budaya nusantara dan pameran kuliner serta kerajinan masyarakat asli Mappi.
Kirab budaya diramaikan paguyuban senusantara mulai dari Nusa Tenggara Timur, Jawa-Madura, Bali, Maluku, Toraja, Tanimbar, Selawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara dan tentunya enam suku asli Mappi, Yaqhai, Tamario, Awyu, Wiyaghar dan Koroway.
Kirab dilepas oleh Pj Bupati Mappi, Michael Rooney Gomar, SSTP MSi di halaman Kantor Distrik Obaa, Selasa (6/12/2022). Selanjutnya peserta kirab berjalan kaki menyusuri jalan utama Kota Kepi dan berakhir di Gedung Qhaidau Uri di Jalan Bawape Kepi.
Paguyuban mengenakan pakaian adat dan tariat adat daerah masing-masing yang ditampilkan di sepanjang perjalanan. Begitupula di halaman Gedung Qhaidau Uri peserta kembali menampilkan tarian adat di hadapan Pj Bupati serta Forkopimda. Atraksi budaya ini menjadi tontotan sekaligus hiburan warga Kepi.
Suku Yaqhai, suku asli Mappi meluapkan kegembiraannya menyambut Festival Budaya Sejuta Rawa lewat tarian pesta, tarian ungkapan kegembiraan, tarian sukacita dan tarian perdamaian sebagai gambaran hidup bergandengan, bersatu dengan suku lainnya.
Begitu pula dengan Suku Awyu. Hampir sama dengan Suku Yaqhai dalam hal tarian. Bedanya, Suku Awyu lebih dikenal dengan tarian rumah dan tarian persahabatan yang memberi pesan persahabatan dan menjaga ketertiban dan kenyamaan di Mappi.
Bupati Gomar mengatakan kirab budaya nusantara ini menunjukkan persatuan dan kesatuan serta toleransi yang terus terjaga di Kabupaten Mappi. Dengan berbagai latar belakang suku, agama dan ras bisa hidup berdampingan dengan penuh kedamaian.
Kirab budaya nusantara menjadi agenda Festival Budaya Sejuta Rawa untuk memberikan pesan kepada dunia luar tentang keberagaman yang ada di Kabupaten Mappi.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More