OPINI | Merindukan Ruang Terbuka Publik di Kabupaten Mimika

 

Oleh: Hendrikus Purnomo

Fenomena Citayam Fashion Week di Kawasan Dukuh Atas Jakarta yang menggemparkan dan viral beberapa waktu lalu hingga saat ini menggambarkan kerinduan masyarakat untuk berekspresi. Area yang sesungguhnya berupa tempat penyeberangan jalan menjadi ruang terbuka publik yang dipakai sebagai arena peragaan busana. 

Posisi Kawasan Dukuh Atas memang sangat strategis untuk menjadi ruang terbuka publik dan destinasi wisata yang menarik perhatian kawula muda dan masyarakat luas di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Kawasan ini memenuhi sedikitnya 3 faktor, yaitu kemudahan aksesibilitas dari berbagai penjuru kota dan luar kota, gratis dan memiliki pemandangan kawasan yang indah, yang instagramable .

Bagaimana di Kabupaten Mimika? Apakah masyarakat membutuhkan ruang terbuka publik?

Sebagai warga yang tinggal di Timika lebih dari 22 tahun, penulis berani meyakini warga Mimika secara mayoritas merindukan ruang terbuka publik.

Ruang terbuka publik sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Khususnya setelah pandemi Covid-19 mulai menurun secara perlahan-lahan, semakin banyak orang melakukan aktivitas di ruang luar setelah hampir 2 tahun mengalami aktivitas ruang dalam ruangan. Ruang terbuka publik yang meliputi jalan, taman-taman kota, kawasan tepi pantai dan lapangan dipenuhi warga masyarakat dengan berbagai aktivitas.

Kawasan pagar kuning yang berada di jalan dekat Bandara Mozes Kilangin, setiap sore dipenuhi warga masyarakat untuk nongkrong dan bersantai, ada yang berolahraga joging dan jalan sehat menjadi bukti kerinduan masyarakat terhadap ruang terbuka publik di Kabupaten Mimika.

Secara umum ruang publik terdiri dari ruang terbuka publik dan juga ruang dalam ruangan. Ruang publik meliputi taman publik, lapangan dan plaza , pedestrian jalan, taman bermain/playground, atrium/indoor market place.

Ruang terbuka publik terdiri dari ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau. Pengertian ruang terbuka publik dalam konteks spasial adalah tempat setiap orang memiliki hak untuk bebas tanpa harus membayar. Ruang publik berkaitan dengan semua bagian-bagian dari lingkungan alam dan binaan dimana masyarakat memiliki akses gratis.

Manfaat Ruang Terbuka Publik

Perkembangan kota yang sangat pesat menyebabkan peningkatan intensitas kegiatan yang membutuhkan ruang untuk mewadahinya termasuk kebutuhan akan ruang publik. Ruang terbuka publik merupakan ruang yang terbentuk secara alami dan atau direncanakan sebagai elemen kota dan dapat diakses oleh siapa saja: kaum muda, orang tua, laki-laki, perempuan, orang kaya-miskin, kaum difabel dan lain-lain. Berbagai aktivitas dapat dilakukan antara lain olahraga, rekreasi, pameran, pertunjukan kesenian, edukasi, sampai kegiatan menjual pedagang informal.

Ruang publik berperan dalam menentukan karakter suatu kota sekaligus aset bagi suatu kota. Beberapa pandangan dari pakar perkotaan berpendapat bahwa ukuran kehebatan dan tingkat peradaban sebuah kota dapat ditentukan melalui kualitas ruang publik, taman dan alun-alun. Ruang publik adalah elemen kota yang menjadi salah satu indikator penilaian tingkat pembangunan dan perkembangan kota yang berkelanjutan.

Dalam konteks perancangan kota (urban design), ruang terbuka publik juga dapat difungsikan untuk memperindah lingkungan kota melalui pembentukan faktor keindahan arsitekturalnya. Memenuhi kualitas lingkungan hidup sebagai paru-paru kota, memenuhi kebutuhan visual, meredam kebisingan, memenuhi kebutuhan rekreasi dan area peresapan air hujan. 

Ruang terbuka publik yang berkualitas dengan lingkungan yang terpelihara baik dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di perkotaan dengan menciptakan nilai tambah secara ekonomi, sosial dan lingkungan.

Ruang Terbuka Publik sebagai Destinasi Wisata

Sifat ruang terbuka publik yang mewadahi aktivitas yang mudah diakses dan bebas biaya menjadikan ruang terbuka publik menjelma menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat. Memiliki kelebihan yang menarik karena memberikan kesan kebebasan berekspresi bagi individu maupun kelompok.

Sebagai destinasi wisata, aksesibilitas, kelengkapan fasilitas penunjang ruang terbuka publik dan pemandangan indah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, baik dari dalam maupun luar kota. Fasilitas ruang terbuka publik yang lengkap dan baik dalam suatu destinasi wisata merupakan salah satu elemen yang mempengaruhi dan meningkatkan daya tarik wisata. Fasilitas yang ada tentu harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan mendukung aktivitas pengunjung.

Sebagai tempat wisata, ruang terbuka harus memberikan kesan yang baik sehingga wisatawan bersedia menghabiskan waktu yang cukup lama ketika beraktivitas. Hal ini akan berpengaruh pada kegiatan ekonomi warga masyarakat setempat seperti adanya aktivitas kuliner dan souvenir serta produk jasa lainnya.

Keinginan dan kebutuhan pengunjung dapat menjadi pertimbangan bagi pengelola dalam meningkatkan kualitas pelayanan ruang terbuka publik yang dapat memuaskan pengunjung, sehingga selanjutnya dapat meningkatkan kualitas objek wisata yang mampu menciptakan persepsi positif dari wisatawan. Semakin terpenuhinya kebutuhan wisatawan di kawasan wisata, maka destinasi wisata tersebut akan menjadi semakin atraktif, yang akan berdampak pada peningkatan pengunjung.

Pembangunan Ruang Terbuka Publik

Ruang terbuka publik setidaknya harus memiliki tiga kriteria dasar yaitu responsif, demokratis dan bemakna. Ruang publik harus bisa mengakomodir, keinginan, dan minat pengguna (responsif) seperti kenyamanan, relaksasi dan kegiatan yang bersifat pasif dan aktif. Ruang terbuka publik harus dapat digunakan oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta dapat diakses oleh kondisi fisik manusia tanpa diskriminasi (demokratis). Ruang publik yang bermakna artinya memiliki keterkaitan antara ruang dan manusia serta dengan konteks sosial, dapat memberikan arti atau makna bagi masyarakat lokal maupun kelompok.

Dalam mewujudkan ruang terbuka publik, untuk semua yang berkelanjutan, selain memenuhi tiga kriteria tersebut, perencanaan ruang publik dapat menerapkan upaya pemberdayaan masyarakat, kemitraan antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat untuk secara kolaboratif menata kembali ruang publik melalui potensi aset, inspirasi dan aspirasi, serta potensi masyarakat lokal sehingga dapat mengakomodir kebutuhan pengembangan di masa mendatang.

Penguatan kesadaran publik dan kontrol sosial masyarakat melalui program sosialisasi dan pemberian insentif-disinsentif perlu dilakukan.

Banyak faktor yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam pembangunan dan pengembangan ruang terbuka publik tentunya. Kepemilikan, kelengkapan fasilitas, kesiapan lokasi dan manajemen pengelolaan tentu selalu menjadi pertimbangan utama. Beberapa aspek lainnya adalah konsep pengembangan ruang terbuka yang humanis dan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Aspek regulasi yang mengatur akses, kebebasan melakukan kegiatan dan klaim serta pertimbangan pemaknaan yang dibutuhkan masyarakat. Perencanaan ruang terbuka publik sendiri menjadi bagian integrasi dalam perencanaan kota secara keseluruhan.

Kawasan Malioboro di Yogyakarta, merupakan salah satu contoh dalam pembangunan ruang terbuka publik di Indonesia yang mengembangkan kawasan pedestrian jalan.

Kawasan taman Bungkul di Surabaya, sebuah prestasi dalam pengembangan kawasan terbuka taman kota yang ikonik. Kekuatan dan keunggulan kekuatan taman ini terletak pada kemampuan taman Bungkul dalam memfasilitasi keindahan dan kesetaraan. 

Semua taman publik yang ada di berbagai kota memiliki keindahan taman dan kelengkapan fasilitas yang mumpuni dan pengelolaan yang baik. Namun Taman Bungkul Surabaya punya keunggulan, mampu menyatukan perbedaan, dipakai untuk semua golongan masyarakat. Aspek kesetaraan menonjol disini. Warga Surabaya dari berbagai kalangan dan status sosial membaur dalam keindahan taman kota. Atas capaian ini, Taman Bungkul Surabaya diganjar penghargaan internasional “The 2013 Asian Townscape Sector Award” dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menjadi satu-satunya taman di Indonesia yang meraih penghargaan bergensi ini.

 

(Opini adalah pendapat atau gagasan penulis yang dikirim ke Redaksi Seputar Papua. Keseluruhan konten menjadi tanggungjawab penulis)

Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : OPINI | Merindukan Ruang Terbuka Publik di Kabupaten Mimika

Pos terkait