TIMIKA, Seputarpapua.com | Operasi SAR pencarian Kapal LCT Cita XX yang hilang kontak dalam pelayaran dari Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menuju Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, diusulkan ditutup.
Kapal yang mengangkut material pembuatan tower BTS milik BAKTI Kominfo itu, berangkat dari Mimika pada Senin siang, 15 Juli 2024 dengan tujuan Yahukimo dan dinyatakan hilang kontak pada Jumat, 19 Juli 2024.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyanta mengatakan, pengusulan penutupan operasi ini disampaikan usai pihaknya melakukan evaluasi dengan pihak pemilik kapal, Kominfo, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Udara, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Yohanis Kapiyau, dan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal).
“Kita menyepakati operasi SAR di hari ketujuh diusulkan untuk ditutup kepada Kepala Basarnas. Walaupun nanti telah ditutup, tetapi (operasi SAR) belum dinyatakan selesai, karena korban dan kapal belum ditemukan,” kata I Wayan Suyatna dalam konferensi pers yang digelar di Markas Lanud Yohanis Kapiyau, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Jumat (26/7/2024).
Lanjut I Wayan Suyanta, apabila nantinya ditemukan adanya tanda-tanda dari korban atau kapal naas tersebut maka operasi SAR akan dibuka kembali.
“Ya kita membantu pencarian nanti. Danlanal apabila ada kapalnya yang patroli dan menemukan, langsung dilaporkan, kemudian Danlanud, Dansatgas, juga akan membantu mencari disela-sela pelaksanaan tugas,” tuturnya.
I Wayan menerangkan pada hari ke-7 operasi SAR, helikopter telah melakukan penyisiran mulai pukul 10.00 WIT hingga 13.40 WIT diseluruh area yang diduga dilalui LCT Cita XX.
“(Heli) mengcover seluruh area. Heli itu terbang tiga jam. Mereka mencari di search area yang telah kami tentukan. Jadi disusur mulai masuk dijalur sungai. Selain itu di laut ada kapal Patkamla-nya TNI AL dan RIB-nya Basarnas, perahu karet Polair, jadi laut dalam dan dangkal tercover,” bebernya.
Kapal LCT Cita XX menurut analisa sejak dilaporkan hilang kontak, diperkirakan posisi terakhir berada di sekitar Pulau Tiga.
“Titik lokasi lost contact-nya itu disekitar Pulau Tiga, karena di situ sinyal-nya blank (hilang),” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dari 12 orang kru atau penumpang dalam kapal itu tidak terdapat petugas atau teknisi dari Kominfo.
Ditanya apakah terdapat sinyal atau apapun yang bisa dideteksi dari kapal, I Wayan menyebutkan bahwa sama sekali tidak sinyal yang bisa dideteksi.
“Dari beliau (Danlanud) juga pasti sudah mendeteksi, apalagi sinyal itu kan memancar, itu gampang sekali, seluruh dunia juga bisa memantau. Ini sinyal tidak ada pemantauan dari pesawat sesuai dengan penyampaian dari pilot, tidak ada sinyal sedikitpun yang bisa dipantau dari pesawat,” jelasnya.
Sementara itu, pemilik Kapal LCT Cita XX, Muflihuddin yang juga ikut hadir dalam konferensi pers mengatakan, kapal terakhir kontak pada Senin, 15 Juli 2024. Menurutnya kru sudah melakukan pengecekan kapal.
“Terakhir kontak pada 15 Juli 2024, kemudian semua kru kapal melakukan final check baik navigasi, mesin, juga leasing cargo atau ikatan yang mengikat barang-barang diatas kapal, semua sesuai standar operasi,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Operasi SAR Pencarian Kapal LCT Cita XX Diusulkan Ditutup