Lapas Timika (Foto:salampapua.com/Acik)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Timika, Marthen Bake Palinoan menyebutkan bahwa saat ini makin banyak narapidana (Napi) atau warga binaan (WB) yang tersandung kasus penyalahgunaan narkoba.
“Sampai saat ini jumlah Napi yang tersangkut kasus narkoba malah melonjak. Kalau dulu kebanyakan yang pasokan narkoba itu dari Madura, tapi sekarang sudah banyak juga dari Sulawesi dan Kalimantan. Untuk jumlah kasus lainnya berimbang,” ungkap Marthen, Selasa (20/9/2022).
Di samping itu, Marthen juga keluhkan tidak adanya klinik dan tenaga medis untuk melayani para Napi yang ada.
“Itu yang jadi kendala kami di Lapas, karena bagaimanapun juga WB yang ada harus dapat layanan kesehatan sebelum harus dirujuk,” ujarnya.
Selain tidak adanya klinik, juga tidak ada balai latihan kerja (BLK) yang bisa membina 368 WB yang ada. Ditambah lagi minimnya petugas Lapas yang punya keahlian khusus untuk memberikan pelatihan termasuk minimnya anggaran.
“Kami sudah usulkan ke Pemkab (Mimika) untuk persoalan BLK,” tuturnya.
Meski demikian, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Dinas Perikanan, sehingga para WB diberi pelatihan budidaya ikan air tawar dan pertanian khusus holtikultura.
“Untuk sementara kami fokus pelatihan budidaya ikan air tawar. Ada juga latihan pertanian khusus holtikultura,” ujarnya.
Wartawan: Acik
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More