Misa Rabu Abu, Pastor Amandus Rahadat: Umat Katolik Timika Harus Mati Raga dan Punya Prinsip Moral

Situasi pelaksanaan Misa Rabu Abu di Katedral Tiga Raja Timika (Foto:salampapua.com/Acik)

SALAM PAPUA (TIMIKA) – Umat Katolik di Timika, Papua Tengah, merayakan Misa Rabu Abu sebagai tanda dimulainya Puasa dan masa Pra-Paskah dalam persiapan diri menyambut hari Kebangkitan Yesus Kristus.

Pantauan salampapua.com, Rabu (22/2/2023), Misa Rabu Abu di Katedral Tiga Raja dipimpin Pastor Amandus Rahadat.

Dalam khotbahnya, Pastor Amandus menjelaskan bahwa bicara soal masa puasa, banyak pertanyaan terkait apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

“Bicara soal puasa berarti kita masuk dalam aturan-aturan atau nasihat untuk tidak melakukan ini dan itu, seharusnya begini dan seharusnya begitu,” ujarnya.

Atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, agar umat tidak bingung dan salah, maka perlu diketahui bahwa sebagai umat Katolik harus mempunyai prinsip Moral. Prinsip moral itu berbunyi secara positif bahwa ‘Lakukan yang terbaik’ dan ‘Hindari yang Jahat’.

“Itulah sebuah prinsip moral itu yang bisa dipegang sebagai umat Katolik selama masa puasa ataupun dalam kehidupan selanjutnya,” ungkapnya dihadapan ribuan umat Katolik yang hadir.

Pastor mengungkapkan, agar semua dapat berpegang pada prinsip moral itu, maka umat Katolik harus mati raga, salah satu contohnya adalah berhenti mengonsumsi minuman keras (Miras) dan kebiasaan buruk lainnya. Umat Katolik harus rajin berdoa selama masa puasa. Doa pribadi selalu dianjurkan setiap waktu dan di mana saja.

“Selama masa puasa, hendaknya umat Katolik harus mati raga dan berdasarkan prinsip moral,” tegasnya.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy

Sumber: SALAM PAPUA Read More

Pos terkait