Miracle School Peringati Hari Sumpah Pemuda, Jangan Manjakan Anak Dengan HP

Ratusan anak Miracle school antusiasas bernyanyi dan menari (Foto:salampapua.com/Acik)

SALAM PAPUA (TIMIKA)– Peringati hari Sumpah Pemuda ke-94, 28 Oktober 2022, Yayasan Pondok Pemulihan Papua, TK dan SD Miracle School, yang beralamat di Jalan Cenderawasih GG. Weyapo SP2 Timika, menggelar doa bersama dan Art Festival.

Pantauan salampapua.com, kegiatan yang digelar di halaman TK-SD Miracle School, ibadah dan Art Festival 2022 mengangkat tema “Nusantara” dengan sub tema “Mengenai Kebudayaan Indonesia Melalui Kreativitas Anak-Anak Bangsa”. Festival digelar bernuansa adat Nusantara dan mengangkat puji-pujian untuk memupuk iman ratusan anak di Miracle school.

Ketua Yayasan Pondok Pemulihan Papua Miracle School, Pdt. Hengky Putong dalam sambutannya menegaskan agar semua orang tua tidak memanjakan anak-anaknya, tapi harus diajarkan supaya bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Anak-anak jangan dimanjakan dengan handphone (HP), karena ketika handpone dipakai mengakses yang salah, maka akan merusak masa depan anak-anak.

Momen hari sumpah pemuda dan di tengah keberagaman budaya Nusantara menunjukkan bahwa kita tetap menjadi satu. Sebab Firman Allah dalam Wahyu Pasal 5 mengatakan bahwa oleh darah Yesus, kita semua telah ditebus dari suku, kaum dan bahasa untuk berdiri di hadapan anak Domba, yaitu Tuhan Yesus Kristus, dan menjadi Imam-imam dan Raja.

“Kepada setiap orang tua, saya berpesan agar anak-anak ini harus diberitahu tentang siapa mereka di dalam Yesus. Mereka adalah Imam-imam dan Raja. Imam artinya mulai sejak kecil mereka berkoneksi dengan Tuhan secara pribadi. Itulah sebabnya setiap hari di sekolah ini ada doa dan pujian supaya anak-anak ini berkoneksi dengan Tuhan menuju panggilan hidup mereka kelak menjadi garam dan terang dunia,” ungkapnya.

Semua orang tua harus tahu bahwa kelak anak-anak ini akan bernubuat dan penuh dengan Firman di mulut mereka. Karena itu, semua orang tua harus bekerjasama dengan baik. Sejak kecil, anak-anak dibimbing, maka kelak mereka akan menjadi pendoa bagi orang tua, sesama, dan bagi bangsa.

“Sesuai tema hari ini yaitu Nusantara, berarti mereka bisa belajar dan pahami bagaimana bangsa ini harus satu dan bersama dalam keanekaragaman suku dan budaya,” tegasnya.

Art Festival dilakukan sekolah yang berdiri sejak tahun 2014 ini bertujuan menggali potensi dan kreativitas anak di bidang seni. Selain puji-pujian, anak-anak TK dan SD tersebut juga menampilkan tari tarian dan drama.

Wartawan: Acik

Editor: Jimmy

Sumber: SALAM PAPUA Read More

Pos terkait