Petrus Pali Ambaa. FOTO:YOSEF/TIMEX
TIMIKA, TimeX
Meski banyak masyarakat yang mengaku tidak menemukan pedagang minyak goreng curah yang didistribusikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk Mimika, namun Petrus Pali Ambaa Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Mimika mengaku jatah tersebut sudah habis terjual.
Baca juga : 1.000 Warga Terima BLT Minyak Goreng
“Sudah habis terjual. Kan yang kita salurkan ke pedagang itu adalah sisa dari pasar murah kemarin. Kita jual ada 6 ton kemarin,” kata Petrus Pali Ambaa saat diwawancara Timika eXpress, Selasa(17/5)
Ia mengatakan, penjualan 26,4 ton minyak goreng itu telah dijual oleh para pedagang yang mendaftarkan diri melalui aplikasi SIMIRAH (Sistem Informasi Minyak Goreng Curah) dengan harga Rp14 ribu per liter.
Namun berapa pedagang yang menjualnya dan dimana saja lokasinya, Petrus tidak menjelaskannya secara rinci.
“Saya belum lihat datanya. Yang pasti semuanya mendaftar di aplikasi SIMIRAH,” tuturnya.
Meski sudah habis, Disperindag kembali melakukan perminataan baru ke Kemendag dengan jumlah yang sama.
“Permintaan penambahannya yang jelas paling tidak minimal setara dengan yang sebelumnya,” ungkapnya.
Sementara itu, hingga saat ini masyarakat masih harus membeli minyak goreng kemasan dengan kisaran harga Rp 24 ribu per liter yang beredar dipasaran dan toko-toko. Harga ini selisih harga mencapai Rp 10 ribu per liter dibandingkan dengan minyak curah.
Beberapa sumber kepada Timika eXpress mengungkapkan, banyak warga yang mencari minyak curah di pasaran, sayangnya khusus di Mimika tidak ditemukan.
Dengan harga minyak goreng kemasan yang cukup mahal saat ini, seharusnya pemerintah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak curah, karena harganya lebih terjangkau.
“Kalau misalkan minyak curah ini tersedia di pasaran. Saya rasa ini akan menjadi pilihan utama masyarakat khususnya yang ekonominya menengah kebawah,” kata Wa Indah, salah seorang warga yang ditemui Kamis (19/5).
Kata dia, tidak semua masyarakat bisa menjangkau kegiatan pasar murah atau operasi pasar yang dilaksanakan Disperindag beberapa kali belakangan ini, mengingat jarak dan kurangnya informasi.
Oleh sebab itu akan lebih baik jika pemrintah memasok minyak curah dalam jumlah banyak, sehingga semua lapisan masyarakat bisa menikmati minyak curah ini.
“Kalau memang pembeliannya harus menggunakan aplikasi, maka pemrintah bisa mengatrur pedagang yang membeli agar mengedarkan di pasaran, jangan sampai hanya dinikmati segelintir orang,” imbuhnya.(a33)
The post Minyak Goreng Curah 26,4 Ton Habis, Disperindag Kembali Usulkan Permintaan appeared first on Timika Express.