Suasana Tatap Muka antara Pemerintah Kabupaten Mimika bersama pihak Pertamina, SPBU dan stakeholder membahas masalah BBM bersubsidi di Mimika yang dipimpin langsung Plt Bupati Mimika Johannes Rettob (Foto:salampapua.com/Jefri)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Merespon masalah antrean panjang di SPBU di Timika, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob memerintahkan tim gabungan yang terdiri dari Disperindag, TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan Satpol-PP untuk melakukan sweeping langsung di SPBU.
Perintah ini Plt Bupati sampaikan pada saat tatap muka antara Pemerintah Kabupaten Mimika, Pertamina, SPBU dan stakeholder terkait masalah penyaluran BBM bersubsidi di Mimika yang dilaksanakan di Lantai 3 Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, jalan Poros Kuala Kencana SP3, Rabu (23/11/2022).
“Segera lakukan sweeping di setiap SPBU yang menyalurkan BBM bersubsidi. Mobil yang kir sudah mati langsung ditindak di lapangan, bila perlu proses sesuai dengan hukum yang berlaku biar ada efek jera dan pelajaran bagi pengendara yang lain,” tegas Plt Bupati Mimika John Rettob, begitu sapaan akrabnya.
John juga meminta tim agar menindak tegas kendaraan yang dimodifikasi tankinya.
Di samping itu, saat tim melakukan sweeping di SPBU, perlu juga melibatkan juga provost TNI dan Polri agar dapat menindak kendaraan milik TNI dan Polri yang mengisi BBM bersubsidi.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan Pertamina bahwa stok BBM bersubsidi di Mimika sangat cukup dan tidak pernah kekurangan, sehingga perlu dilakukan sweeping langsung di SPBU untuk mengetahui apa yang menjadi faktor utama terjadinya antrean panjang.
“Mobil dan motor yang dimodifikasi tindak langsung. Termasuk kendaraan berplat merah dan kendaraan milik TNI dan Polri langsung ditindaklanjuti,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Ambaa menambahkan bahwa pihaknya sering mendapatkan laporan banyak kendaraan plat merah serta kendaraan milik TNI dan Polri memaksakan diri mengisi BBM bersubsidi di SPBU.
“Sering juga laporan masih banyak plat merah dan kendaraan milik TNI-Polri yang mengisi BBM bersubsidi di SPBU, dan ini tidak bisa dikendalikan oleh teman-teman kami ketika mendapat perlawanan,” ujarnya.
Sedangkan Sustainability Report (SR) Pertamina Timika, Nanda membantah jika ada informasi bahwa BBM bersubsidi di Mimika mengalami kelangkaan yang menyebabkan antrean panjang di SPBU.
Nanda menegaskan bahwa stok BBM bersubsidi di Mimika tidak pernah mengalami kekurangan.
“Pengamatan tim Pertamina, yang menyebabkan antrean panjang itu bukan dari stok BBM yang mengalami kelangkaan tapi karena berkurangnya minat BBM non subsidi akibat kenaikan harga BBM sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, selain itu banyak kendaraan yang dimodifikasi untuk mendapatkan BBM yang lebih banyak. Ada juga mobil yang mengisi BBM dua kali dalam sehari, bahkan ada yang mengisi sampai 8 kali dengan volume besar,” ujar Nanda.
Untuk mengatasi masalah itu menurut Nanda semua kendaraan wajib menggunakan QR Code MyPertamina.
Wartawan: Jefri Manehat
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More