Persiapan pelepasliaran 20 satwa endemik ke habitat alaminya di Hutan Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (15/3/2023) (Foto:salampapua.com/Evita)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Dalam rangka memperingati hari Bakti Rimbawan ke-40 Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) melepasliarkan 20 satwa endemik ke habitat alaminya di Hutan Kuala Kencana, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (15/3/2023).
Adapun satwa-satwa yang dilepasliarkan terdiri atas 3 ekor nuri kelam (Pseudeos fuscata), 15 ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory), 1 ekor julang papua (Rhyticeros plicatus), dan 1 ekor ular tanah (Stegonotus sp.).
Satwa-satwa tersebut berasal dari pengamanan petugas di Bandar Udara Mozes Kilangin pada September 2022, penyerahan dari masyarakat Timika pada Juli 2022, dan penyerahan dari karyawan PT. Freeport Indonesia pada Maret 2023.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Timika, Bambang H. Lakuy mengatakan bahwa semua satwa telah menjalani proses habituasi di kandang transit Environmental Department PT. Freeport Indonesia.
“Perilaku satwa sudah kami pantau dengan saksama dan kami nyatakan siap dilepasliarkan. Selain itu, semua satwa juga menjalani proses pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar (KSDA) Papua, A.G. Martana menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan pelepasliaran satwa tersebut.
“Banyak pihak yang telah berperan besar dalam menjaga satwa liar milik negara. Kami berharap sinergitas ini terus terbangun dan semakin baik ke depannya,” tutur Martana.
Pada kesempatan yang sama, Martana juga menyampaikan bahwa Hari Bakti Rimbawan seyogianya menjadi momentum untuk meningkatkan semangat para rimbawan di seluruh Tanah Papua. Rimbawan perlu memahami esensi rasa bakti terhadap negara yang semestinya dilakukan sepanjang hayat, bukan hanya saat peringatan Hari Bakti Rimbawan saja.
“Harapan kami para rimbawan Papua dapat lebih kuat lagi menyatukan tekad, juga lebih meningkatkan kinerja dalam menjaga alam Papua agar tetap lestari sehingga dapat dinikmati anak cucuk kelak,” harapnya.
Sedangkan Vice President Environmental Department PTFI, Gesang Setyadi mengatakan, PTFI sudah mendukung pelepasliaran satwa liar lebih dari 51 ribu satwa yang dilepasliarkan pada event-event tertentu. PTFI berkomitmen untuk mendukung baik program upaya-upaya pelestarian aneka ragam hayati yang ada di Papua.
“Atas nama PTFI kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerjasama yang sangat baik dari berbagai pihak yang selama ini sudah memberikan dukungan,” ujar Gesang.
Menurut Gesang, dalam komitmennya PTFI juga menyediakan kandang transit untuk hewan-hewan sitaan sebelum dilepasliarkan.
“Jadi hewan hasil sitaan dititipkan di kandang kami di mile 21 sebelum dilepasliarkan. Kami siap mendukung upaya-upaya pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah dan nantinya tepat di 5 Juli pada saat Hari Lingkungan kita akan ke Taman Nasional Lorentz untuk melepasliarkan satwa asli papua yang sudah dibawa ke berbagai wilayah Indonesia,” jelasnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More