Masyarakat adat Meepago menggelar deklarasi dukungan pemekaran Provinsi Papua Tengah di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimimika.
(Foto: SAPA/Jefri)SAPA (TIMIKA) – Masyarakat adat Meepago di Kabupaten Mimika mendeklarasikan dukungan terhadap pemekaran Provinsi Papua Tengah dan Timika sebagai ibukotanya.
Tokoh Pemuda Amungme, Karel Kum yang juga selaku koordinator aksi mengatakan pemekaran Papua Tengah harus diterima dan di dukung oleh seluruh masyarakat Mimika.
“Semua harus terima dan dukung pemekaran Provinsi Papua Tengah dan Timika sebagai ibukotanya. Pemekaran ini pasti memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Mimika jadi kita semua harus dukung,” ungkap Karel dalam orasinya.
Sebagai putra asli Papua Karel mengatakan siap melawan kubuh manapun yang menolak pemekaran Papua Tengah.
Sementara itu Yance Boyau, perwakilan dari Suku Kamoro mengatakan semua masyarakat Kamoro mendukung penuh pemekaran Provinsi Papua Tengah dengan ibukotanya di Timika.
Menurutnya ini akan memberikan harapan baru bagi warga Mimika yang masih menganggur.
“Banyak sekali generasi Mimika yang nganggur dan harapan kita dengan adanya pemekaran Provinsi Papua Tengah peluang kerja semakin terbuka,” kata Yance.
Dalam deklarasi itu masyarakat Meepago meyampaikan sejumlah pernyataan sikap yakni mendukung upaya penyelesaian konflik di Papua secara bermartabat demi tercapainya Papua damai.
Mendorong penyelesaian masalah Papua secara rekonsiliasi dan restitusi menuju Papua yang aman serta mendukung implementasi Undang-Undang Otsus nomor 2 Tahun 2021 dan rencana pemekaran DOB menuju Papua damai, aman dan sejahtera.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh sejumlah tokoh dan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Mimika.
Dalam aksi itu warga membentangkan bendera merah putih sepanjang 100 meter.
Editor: Yosefina