Foto bersama sejumlah Tokoh Masyarakat Amungme di Kantor Lemasa
(Foto: SAPA/Acik)SAPA (TIMIKA) – Masyarakat Suku Amungme di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua sudah bersatu dan kompak usai dilaksanakan rapat konsolidasi oleh seluruh Tokoh Amungme beberapa waktu lalu.
“Rapat konsilidasi benar-benar menyatukan semuanya. Keputusan dalam pertemuan tersebut menjadi suatu keinginan dan kehendak masyatakat Amungme yang sutuhnya. Makanya kami sampaikan terimakasih kepada tokoh-tokoh intelektual yang memberikan dukungan yang luar biasa untuk kami,” ungkap Mandataris Tim Konsolidasi Lemasa, Menuel Jhon Magal kepada Salam Papua di Kantor Lemasa yang berlokasi di Jalan Perjuangan, Timika Indah, Senin (11/3/2022).
Menuel mengatakan Komisaris Lemasa,Yopi Kilangin pernah sampaikan bahwa kondisi masyarakat Amungme sebelumnya ibarat harapan yang terputus, saat ini setalah semua bersatu maka muncul harapan baru dan Amungme akan menjadi satu.
Namun tim konsolidasi akan melihat semua nol naisoreri karena nol naisorei itu bukan hanya untuk Amungme saja tapi juga untuk suku-suku kerabat yang ada di Timika, agar ke depannya bisa merangkul semuanya untuk bekerjasama.
“Saya mengajak Amungme dan Lima suku kerabat dan Papua lain yang pernah tercatat masuk dalam Nol Naisorei mari kita sama-sama mendukung tim sampai pada pelaksanaan Musdat,” katanya.
Dalam Musdat nanti akan ditentukan direktur lembaga tersebut sebab mekanisme keputusan dalam lembaga adat itu harus melalui Musdat.
“Seperti yang sudah disampaikan Pak Yopi Kilangin jabatan Direktur LEMASA sebelumnya telah berakhir pada 14 November 2021,sehingga posisi direktur saat ini kosonga,” tuturnya.
Untuk itu lanjut dia semua masyarakat Amungme rindu agar Musdat bisa dilakukan untuk mengangkat Direktur baru yang dipercayakan masyarakat.
Dikatakan semua hal sebelumnya yang baik ataupun yang tidak baik harus menjadi pelajaran. Setalah selama ini berada di masa yang sulit, maka saat ini masyarakat Amungme bersatu untuk memutuskan masa depan generasi menjadi lebih baik ke depannya,.
Diharapkan semua pihak mendukung upaya tim ini.
“Kami yakin kalau semuanya baik, maka pasti akan dukung tim ini. Yang selama ini berdiri sendiri bisa bergabung ke tim ini dan masuk daftar kandidat untuk nantinya dipilih menjadi Direktur Lemasa,” katanya.
Ia mengaku bersyukur bisa berembuk bersama kedua putra dari Tom Beanal sebagai pendiri Lemasa, yakni Florentinus Beanal dan Odizeus Beanal.
“Ini jadi kebahagian masyarkat Amungme. Kami akan jadi lebih kuat dan kokoh lagi bahwa pergerakan ini akan membawa hal yang lebih baik untuk masyarakat Amungme ke depannya,” ujarnya.
Sementra anak tertua dari Pendiri Lemasa, Florentinus Beanal mengatakan sejak lama tidak ada regenerasi yang bisa mengurus Lemasa dengan baik, justru membuat masyarakat Amungme terpecah belah.
Sehingga mlalui tim ini diharapkan semuanya bisa meninggalkan ego, mulai meluruskan sejarahalu kembali ke tujuan awal berdirinya Lemasa. Hal ini agar seluruh masyarakat Mimika tahu bahwa masyarakat Amungme bisa menjaga Kabupaten Mimika serta berjalan berdampingam bersama masyarakat lainnya di zaman yang serba modern ini.
“Melalui tim ini kita harus berfikir bersama agar bagaiman bisa buat daerah ini lebih baik. Yang perlu kita pikirkan adalah masyarakat agar supaya bagaimana anak-anak ke depannya generasi Amungme menjadi lebih baik,” ujarnya.
Selanjutnya, Ketua Tim Formatur Lemasa, Antonius Alomang menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan karena bisa mengetuk hati semua warga dan Tokoh Amungme sehingga bersatu kembali melewati proses untuk mewujudkan tujuan Lemasa yang sebenarnya.
Ia mengatakan Pendiri LEMASA, Tom Beanal memberikan mandatori kepada Menuel Jhon Magal, berarti suatu utusan agar menyatuhkan semuanya. Saat inipun sangat disyukuri bisa diberikan kesempatan untuk bertemu bersama Florentinus dan Odizeus sebagai anak dari Tom Beanal. Ini berarti Amungme kembali bersatu setalah selama ini tercerai berai.
“Itu artinya orang Amungme sudah kuat dan bersatu. Ini suatu anugerah yang luar biasa dari Tuhan,” ujarnya.
Ia berpesan kepada seluruh masyarakat Amungme dari Burubram sampai Janamatagal harus bersama-sama menata diri dan wilayah adat Amungsa.
Antonius juga mengajak mantan Direktur Lemasa, Jhon Tsingal dan Karel Kum untuk kembali memegang mandat secara bersama-sama. Nantinya Musdat Lemasa ke III secara resmi dilaksanakan agar kedepannya bisa menentukan direktur.
“Saya ditugaskan untuk persiapkan Musdat yang resmi ke III. Musdat yang kemarin-kemari itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Tapi Musdat yang saat ini dipersiapkan adalah resmi. Jadi yang selama ini jalan sendiri-sendiri saya ajak untuk kembali bersama-sama,” katanya.
Tim yang saat ini terbentuk akan berjalan menggunakan anggaran operasional Lemasa.
Dia berharap Pemkan Mimika, PT Freeport Indonesia termasuk PT Inalum membuka hati untuk kembali menjadi mitra terbaik.
“Kami minta supaya mitra-mitra itu harus bersama-sama menata masyarakat Amungme. Kami tidak bicara soal uang,tapi soal tanah dan orang Amungme” ujarnya.
Editor: Yosefina