Foto bersama sejumlah tokoh dan warga Amungme
di Sekretariat Persiapan Musdat Lemasa.
(Foto: Salam Papua/Acik)SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pihak Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) telah resmi memiliki
Mandatori Tim Konsolidasi Lemasa, Menuel Jhon Magal menjelaskan adanya sekretariat persiapan Musdat ini berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi Lemasa yang telah lama vakum. Lemasa terkahir melaksanakan Musdat di Tahun 2007 sehingga menjadi kehilangan arah, visi dan misi sesuai semangat awal berdirinya Lemasa.
“Saat ini kita sudah resmikan sekretariat yang ditandai dengan pemasangan papan nama dan pemberkatan gedung. Ini berarti Lemasa akan kembali kepada visi dan misi awalnya. Lemasa akan dihidupkan kembali menjadi lembaga yang independen dan berwibawa serta merangkul semua elemen masyarakat. Lemasa ini bukan hanya untuk Amungme saja, tapi juga di dalamnya ada lima suku kekerabatan dan Papua lainnya. Itupun diatur dalam naisorei,” katanya usai peresmian dan pemberkatan sekretariat tersebut pada Kamis (4/8/2022).
Setelah sekretariat diresmikan, selanjutnya tim akan bekerja menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Musdat yang rencananya digelar Oktober 2022. Sekretariat ini akan dipakai untuk mengelola serta mempersiapkan administrasi untuk kelancaran Musdat.
“Melalui Musdat, tentunya akan dilakukam evaluasi masalah yang selama ini Lemasa hadapi. Musdat itu untuk merumuskan atau menyatukan pikiran. Berarti kelompok-kelompok yang selama ini jalan masing-masing akan disatukan dan kembali ke arah yang sesungguhnya,” ungkap Jhon.
Terkait hal itu, iapun mengajak seluruh masyarakat Suku Amungme, lima suku kekerabatan dan Papua lainnya yang pernah menjadi bagian dari Lemasa agar bersama bersiap-siap menuju Musdat.
Sementara itu Ketua tim persiapan Musdat Lemasa, Anthon Alomang mengatakan dalam sekretariat yang telah diresmikan ada dua bagian besar yang akan dikelola. Pertama, bagian Musdat dibawah pimpinan ketua dan wakilnya. Kedua adalah tim perumus yang akan menyiapkan misi guna menentukan hal-hal yang akan dikerjakan oleh sekertaris eksekutif atau direktur.
“Musdat itu untuk mengangkat Amungme Naisorei, menunjuk atau memilih Ketua Amungme Naisorei yang disebut Ketua Dewan Adat Lemasa atau yang diartikan dalam bahasa Amungkal adalah Torei Negel. Jabatan Torei Negel itu otomatis,” kata Anthon.
Dijelaskan dengan adanya mandat dari Komisaris Lemasa untuk dibentuk tim konsilidasi dan diresmikannya sekretariat persiapan Musdat, maka upaya mengembalikan roh Lemasa mulai dilakukan.
Menurutnya selama ini banyak pihak yang bergerak atas nama Lemasauntuk kepentingan sendiri, tidak memiliki latar belakang dan visi misi yang jelas.
Sehingga sangat penting dilakukan Musdat agar ke depan pihak-pihak yang nanti dipercayakan memimpin Lemasa benar-benar bekerja untuk kepentingan masyarakat bukan kepentingan orang tertentu.
“Sekaranglah saatnya kita kembalikan roh Lemasa yang telah lama vakum. Selama ini roh Lemasa tidak jelas, karena ada yang bawa ke timur, barat, selatan dan tidak jelas sehingga keberadaan Lemasa untuk kepentingan masyarakat umum jadinya tidak ada,” jelasnya.
Editor: Yosefina
Sumber: SALAM PAPUA Read More