Pengurus Lemasko saat menggelar jumpa pers (Foto:salampapua.com/Acik)
SALAM PAPUA (TIMIKA)– Lembaga Masyarakat Adat Suku Kamoro (Lemasko) akan menghadiri perayaan HUT Kabupaten Fak-Fak, Provinsi Papua Barat, pada tanggal 16 November 2022 mendatang.
Wakil Ketua II Lemasko, Dominikus Mitoro mengaku bahwa pihaknya telah diundang langsung oleh Bupati Kabupaten Fak-Fak, Untung Tamsil.
Menurut dia, undangan tersebut merupakan satu kehormatan, mengingat warga Kamoro di Mimika sempat menjadi bagian dari Fak-Fak sebelum berpisah saat Mimika menjadi Kabupaten sendiri pada tahun 1998.
“Kami hadir ke sana berdasarkan undangan resmi dari Bupati Fak-Fak untuk hadir tanggal 16 November. Kami sangat mengapresiasi, karena ini sangat luar biasa. Tidak pernah kami mendapat undangan seperti ini dari kota tua Fak-Fak. Mungkin karena Bupati Untung Tamsil merasa kita ini pernah menjadi bagian dari Fak-Fak, kemudian berpisah karena pemekaran tahun 1998. Ini jadi sejarah untuk mengingat kembali bahwa kita sempat menjadi bagian dari Fak-Fak. Bupati Fak-Fak sangat luar biasa,” ungkap Dominikus yang didampingi Ketua Lemasko, Gregorius Okoare, Rabu (9/11/2022).
Dia mengatakan, undangan ini perlu dihargai sebagai pertanda sejarah yang tidak bisa dilupakan. Sebab, sebagian pejuang pembangunan di Fak-Fak merupakan warga Mimika, demikian sebaliknya, banyak pejuang pembangunan di Mimika yang mengawali perjuangan di kota tua Fak-Fak.
“Perwakilan dari Lemasko bersama perwakilan Pemkab Mimika akan berangkat tanggal 10 November,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Lemasko, Gregorius Okoare. Selain Lemasko, Gery menyampaikan bahwa Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa) juga turut diundang oleh Bupati Fak-Fak.
“Fak-Fak itu Kabupaten Induk sebelum Mimika jadi Kabupaten sendiri. Orang tua dulu, merantaunya ke Fak-Fak menggunakan kapal. Ini sejarah yang luar biasa, karena kita masih diingat sebagai warga yang dulu satu dengan Fak-Fak,” kata Gery, begitu sapaan akrabnya.
Dalam momen tersebut, Lemasa dan Lemasko juga akan melaksanakan “Cabut Adat”, di mana tempat sakral yang pernah dibuat oleh tetua adat tempo dulu di Fak-Fak akan dipindahkan ke Mimika.
“Itu yang juga akan kami lakukan di sana. Karena tetua adat kita yang tempo dulu sempat mempunyai tempat-tempat sakral di sana, dan kita akan buat adat untuk dipindahkan ke Timika,” ujarnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More