TIMIKA, pojokpapua.id – Dampak gangguan keamanan oleh KKB, penerbangan pesawat perintis ke beberapa wilayah pedalaman dihentikan oleh maskapai Susi Air. Akibatnya, 72 rute penerbangan ke pedalaman Papua dihentikan sementara.
Penghentian sementara penerbangan ke pedalaman ini mendapat perhatian Anggota Komisi B DPRD, Lexy D Lintuuran, Selasa (7/3/2023).
Walaupun pemerintah pusat sampai kabupaten sudah memberikan dukungan untuk melepas sandera salah satu pilot Susi Air oleh KKB, namun sampai saat ini aktivitas penerbangan belum dibuka kembali.
Menurut Lexy, belum dibukanya kembali aktivitas penerbangan ini mengakibatkan masyarakat kesulitan mendapatkan bahan makanan, pelayanan pendidikan dan kesehatan tidak dapat berjalan.
Menanggapi hal ini legislatif sedang berupaya berkoordinasi dengan eksekutif untuk mendapatkan solusi agar penerbangan bisa kembali dibuka. Kecuali penerbangan ke Kabupaten Nduga yang memang menjadi target operasi militer, pedalaman lainya diharapkan dapat tetap dilayani oleh maskapai Susi Air ini.
“Jika di Nduga memang menjadi target untuk pembebasan pilot itu, maka di situ sajalah, dan tempat yang lain jangan terjadi, kita berharap bisa dibuka penerbangan kembali,”ujar Lexi.
Politisi Partai Demokrat ini menyebut, untuk wilayah pedalaman sangat bergantung pada pendistribusian bama yang hanya bisa diangkut dengan maskapai penerbangan saja.
Jika tidak ada penerbangan, dikhawatirkan masyarakat yang masih berada di pedalaman kehabisan nama. Selain itu, masyarakat juga tidak mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan. Tentu, semua ini sebutnya akan memberikan dampak yang buruk untuk masyarakat pedalaman.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More