Plt Kepala Disnak dan Keswan Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani, M.Si memeriksa daging ayam yang dijual di Pasar Sentral Timika.
(Foto: Yosefina/SAPA)SAPA (TIMIKA) – Menjelang hari raya Idul Fitri, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Kabupaten Mimika melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Sentral dan sejumlah tempat penjualan daging di Timika pada Selasa (26/4/2022).
Dari hasil Sidak itu disita 9,46 kilogram daging ayam yang kondisinya sudah tidak layak dikonsumsi untuk selanjutnya dimusnahkan dengan cara dikubur.
Kegiatan Sidak itu dibagi dalam empat kelompok, yakni kelompok di Pasar Sentral dan kawasan Jalan Hasanuddin, kelompok di Jalan Belibis, Budi Utomo dan Kings Mart di Timika Mall, kemudian di Pasar Lama, Jalan Bougenville, Jalan Ki Hajar Dewantara dan Jalan Pendidikan serta kelompok yang Sidak di Diana Supermarket di Jalan Budi Utomo, kawasan SP 2 dan SP 3.
Sebanyak 9,46 kilogram daging ayam yang disita untuk dimusnakan itu dari sejumlah titik, yakni di Kios Daging Alif Fresh di Jalan Belibis disita dua bungkus daging olahan berupa ayam panggang siap saji dengan berat 1,2 kilogram.
Selanjutnya 4,7 kilogram daging ayam mentah milik Irwan di Pasar Sentral, 0,8 kilogram daging ayam mentah di Toko Cahaya Maros di Jalan Hasanuddn, daging ayam, ceker, dan hati seberat, 2,260 kilogram pada salah satu lapak di Pasar SP2 milik Wanani dan daging olahan berupa ayam panggang bumbu seberat 0,5 kilogram di kios daging di sp2 milik Hj. Hasnah.
Meskipun ada sejumlah daging ayam yang disita namun secara keseluruhan daging sapi dan daging ayam yang di jual diempat titik itu layak dikonsumsi.
Pantauan Salam Papua, kelompok Sidak yang langsung dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnak dan Keswan Kabupaten Mimika, Drh, Sabelina Fitriani tiba di Pasar Sentral sekira Pukul 09.30 WIT dan langsung mengecek daging yang dijual di pasar tersebut. Selain memeriksa daging yang ada diatas meja jualan Sabelina dan stafnya juga memeriksa daging yang ada dalam semua freezer.
Untuk daging yang sudah sangat lembek Sabelina mengarahkan agar diganti dengan daging yang segar dan lebih beku, karena kondisi daging yang sangat lembek itu sangat berpotensi tercemar kuman karena daging merupakan media tumbuhnya kuman.
Ia juga meminta penjual daging agar selalu memperhatikan kebersihan freezer karena menurutnya sangat bepengaruh pada kualitas daging.
Setelah melakukan pemeriksaan kondisi dan freezer serta memberikan pengarahan kepada penjual-penjual daging di Pasar Sentral, Sabelina bersama timnya melanjutkan pemeriksaan di kios-kios daging di kawasan Jalan Hasanuddin.
Di tempat itu dia dan timnya melakukan hal yang sama seperti di Pasar Sentral.
Ditemui usai melakukan Sidak, Sabelina mengatakan pada umumnya penjual-penjual daging cukup memperhatikan kebersihan hanya ada beberapa yang menjual daging yang lembek namun saat itu langsung diarahkan untuk diganti dengan daging yang segar.
“Daging yang lembek itu karena terlalu lama di luar freezer sampai empat jam, resiko tercemar kuman akan lebih cepat karena daging itu media hidupnya kuman. Saat disimpan kembali di freezer sudah tercemar kuman sehingga ketika dijual lagi kualitasnya menurun sangat jauh,” ungkap Sabelina.
Dikatakan sebetulnya penjual-penjual daging sudah mengetahui hal itu karena pihak Disnak dan Keswan rutin memberikan arahan dua kali dalam setahun setiap kali melakukan Sidak. “Yang masih jual daging lembek itu mungkin penjual baru atau mereka yang jaga jualannya orang. Jadi penjual harus paham ayam sudah terlalu lama dibiarkan di luar freezer dan menjadi lembek, dikembalikan dalam freezer sekalipun sudah tidak bias menolong sudah pasti terpapar kuman dan jadi busuk,” terangnya.
Untuk itu ia juga mengimbau kepada masyarakat harus pintar dalam memilih daging yang aman dikonsumsi dan sehat.
Ia menjelaskan ciri-ciri daging ayam sehat yakni warna daging umumnya putih kemerahan dan cerah, bertekstur kenyal, kulit ayam biasanya tidak kering dan tidak berlendir, tidak memar, berserat halus, tidak berlemak pada serat daging, aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis dan tidak busuk.
Kemudian ciri-ciri daging sapi yang sehat yakni warna daging merah cerah segar dan mengkilat, tidak pucat dan tidak kotor, mengeluarkan aroma segar, tekstur padat dan kenyal tapi tidak kaku, penampilan daging segar tampak lembap, warna merahnya merata terbebas dari noda atau bercak asing.
“Jadi masyarakat harus kenali ciri-ciri daging yang layak dikonsumsi dan sehat,” kata dia.
Kepada penjual daging, Sabelina berpesan memperhatikan kebersihan freezer karena sangat mempengaruhi kualitas daging. Jika kondisi freezer kotor maka kuman pasti menempel di dinding freezer dan akan mencemari daging. “Tolong diperhatikan dengan baik karena dengan mengonsumi daging yang tercemar kuman dapat membahayakan kesehatan manusia,” ujarnya.
Wartawan/Editor: Yosefina