TIMIKA – Kwamki Narama selama ini dikenal sebagai daerah ‘merah’ di Mimika karena sering terjadi konflik. Namun dalam beberapa tahun terakhir, wajah itu mulai berubah dengan hadirnya pembangunan yang digalakkan Pemerintah Kabupaten Mimika. Baik itu jalan yang semakin memadai. Bahkan pada Tahun 2021 dibangun gedung Puskesmas megah di distrik yang 98 persen masyarakatnya adalah orang asli Papua.
Gedung dengan desain moderen dan terdiri dari dua lantai itu juga akan dijadikan sebagai Puskesmas rawat inap. Dibangun Tahun 2021 lalu dengan anggaran Rp 9,1 miliar, Puskesmas Kwamki Narama diresmikan Senin (14/11/2022) dirangkaikan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional. Gedung diresmikan oleh Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, SSos MM didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Reynold Ubra disaksikan Forkopimda dan tamu undangan serta tokoh masyarakat Kwamki Narama.
Kepala Puskesmas Kwamki Narama, dr Armin Ahyudi mengungkapkan Puskesmas Kwamki awalnya adalah Pustu dari Puskesmas Timika di Tahun 1987 ketika Mimika masih bagian dari Kabupaten Fakfak. Setelah Mimika menjadi kabupaten otonom maka Pustu Kwamki berubah status jadi Puskesmas Kwamki dengan menggunakan gedung bergabung dengan malaria control PT Freeport Indonesia. Kemudian Tahun 2002 berdiri sendiri dengan hibah bangunan dari PTFI.
Ahyudi menambahkan, karena keinginan besar masyarakat Kwamki Narama memiliki gedung Puskesmas yang layak, nyaman dan megah maka usulan itu dituangkan dalam Musrenbang Distrik Kwamki Narama dan dijawab oleh Pemerintah Kabupaten Mimika Tahun 2021. Penentuan lokasinya disepakati bersama, yakni di Jalur 2 Kelurahan Harapan di atas tanah bersertifikat atas nama Pdt Daud Murib berukuran 77×77 meter atau seluas 5929 meter persegi.
Gedung Puskesmas Kwamki Narama
Puskesmas Kwamki juga berusaha memenuhi kepuasa masyarakat dengan menyediakan jasa pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap serta kegiatan pendukung pelayanan lainnya. Adapun layanan yang diberikan yakni pelayanan pemeriksaan umum, kesehatan ibu dan KB, pelayanan gigi dan mulut. Kesehatan anak, imunisasi dan remaja, pelayanan laboratorium, pelayanan lanjut usia, pelayanan penyakit menular, pelayanan penyakit tidak menular, konsultasi/konseling sanitasi, gizi dan promosi kesehatan. Pelayanan kefarmasian atau obat, pelayanan unit gawat darurat dan persalinan.
Puskesmas yang melayani 9 kampung dan 1 kelurahan itu mempunyai dua jaringan puskesmas pembantu yang bertujuan mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat yakni Pustu Dem di Kampung Mekurima dan Pustu Sukacita di Kampung Bintang Lima. Juga membuka 10 Posyandu balita dan lansia.
Puskesmas Kwamki memiliki 3 dokter umum, 1 dokter gigi, ditambah puluhan perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan keliling, gizi, laboratorium medic, farmasi serta admin dan tenaga kebersihan serta driver.
Puskesmas ini juga memiliki sarana prasarana pendukung berupa rumah dinas petugas jaga 3 unit, instalasi pembuangan limbah cair, 3 unit kendaraan operasional dan ambulance Puskesmas yang diserahkan Bupati Eltinus Omaleng pada Tahun 2016 dan Tahun 2021 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra menambahkan setelah peresmian gedung akan dilanjutkan dengan akreditasi Puskesmas Kwamki. Menurutnya, pembangunan gedung ini sebagai upaya mengurangi disparitas terhadap akses pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Juga menjadi modal utama untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi.
“Kami Dinas Kesehatan dan seluruh fasilitas kesehatan di Kabupaten Mimika akan mulai beradaptasi dan terus meningkatkan pelayanan berbasis teknologi dan informasi baik di wilayah kota, pesisir dan pegunungan yang berorientasi kepada mutu dan kepuasan pasien yang cepat tepat dan juga berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, SSos MM berharap agar gedung Puskesmas yang sudah dibangun dengan megah dan lebih layak dapat dijaga bersama tidak hanya petugas tapi harus didukung oleh masyarakat setempat. Ia menyatakan, Pemkab Mimika juga akan berkomitmen untuk membangun infrastruktur seperti jalan di Kwamki Narama agar semakin layak.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More