TABUH TIFA: Johannes Rettob wakil bupati Mimika saat memukul Tiva tanda dibuka kegiatan Konferensi, Kamis(5/5). FOTO:YOSEF/TIMEX
TIMIKA,TimeX
Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua Klasis Timika Utara mengadakan Konferensi pertama yang berlangsung di di gedung Gereja Kingmi Jemaat Yerusalem, Distrik Kwamki Narama, Kamis (5/5).
Baca juga : Pemuda Kwamki Narama Minta Pemerintah Bangun BLK
Konferensi yang diikuti oleh 16 jemaat di lingkup Klasis Mimika Utara dari target 22 jemaat ini berlangsung dari Kamis sampai Sabtu (7/5) mendatang.
Konferensi yang mengangkat tema Berubah menjadi kuat ini dibuka oleh Johannes Rettob, Wakil Bupati Kabupaten Mimika.
Johannes Rettob dalam sambutannya mengatakan semua umat Allah di Kwamki Narama ini hadir untuk membawa perubahan.
Dan ia bersama dengan Bupati juga seluruh jajaran Pemkab Mimika memberikan apresiasi kepada seluruh umat gereja yang ada di Kwamki Narama yang kini menbawa perubahan dan memilih Kwamki Narama menjadi salah satu lokasi tempat kegiatan rohani.
“Ini salah satu perubahan untuk menjadi lebih baik, beberapa waktu lalu saat paskah saya lihat kejadian yang terjadi di Kwamki Narama, dimana kita betul betul menghayati kematian Kristus itu dilaksanakan denga penuh sukacita dari kwamki narama ini, Kwamki Narama sekarang suasananya kondusif, tenang, dulunya dibilang banyak konflik tapi itu sudah lama, sekarang tambah umat Kingmi juga buat konferensi disini akhirnya menbawa perubahan luar biasa,” katanya.
Ia berharap sesuai dengan tema yang diusung, maka perubahan harus dimulai dari diri sendiri, kemudian ke keluarga lalu jemaat gereja. Juga ia berpesan agar masyarakat bisa memberikam waktu 3 menit untuk Tuhan.
Yakni satu menit untuk bersyukur kepada Tuhan apa yang telah kita dapat dari Tuhan, satu menit kita mohon ampun atas semua dosa kita aga kita bisa berubah menjadi lebih baik, dan satu menit lagi untuk memohon kepada Tuhan, perlindungan agar bisa melakukan segala sesuatu untuk kedepan.
“Untuk itu atas nama Pemda saya berpesan agar dalam konferensi ini bisa melaksanakan dengan baik dan melaksanakan program dengan baik intinya berubah untuk jadi kuat, juga dalam pemuluhan umat dan pelayana di Klasis Mimika Utara ini,” pungkasnya.
Sementara, Pdt Simon Hilabon Badan Pengurus Harian Sinode Kingmi di Tanah Papua yang diwakili juga memberikan apresiasi kepada umat yang dengan semangat dalam pelayanan kepada Tuhan.
Karena semangat dan pelayanan sehingga sejak Kingmi ada di Papua dan Papua Barat tahun 1938 sampai sekarang masih selalu ada dan terus begandeng tangan.
Ia berpesan agar semua umat usai melaksanakan konferensi, bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab dan saling bekerjasama.
“Kerja sama itu penting dan saya pesan kepada semua, beri kesempatan kepada generasi muda pemuda pemudi kaderkan mereka menjadi kader teologi untuk pegang gereja ini, selain itu berikan kesempatan juga kepada kaum perempuan untuk melayani, mereka pun memiliki hak dan martabat untuk melayani umat,” ujarnya.
Sedangkan Anton N Alom ketua Panitia Konferensi pertama yang berlangsung di gedung Gereja Kingmi Jemaat Yerusalem mengatakan, jumlah klasis sekitar 93 klasis, diantaranya klasis Timika Utara yang baru diresmikan.
“Jadi umat Kingmi di Papua ini umurnya sudah sekitar 60 tahun. Untuk status konferensi itu di klasis yang jumlahnya sekitar 93 bagi mereka itu luar biasa, karena mereka akan mempertanggungjawabkan selama 5 tahun sebelumnya, ” jelasnya.
Lanjutnya, untuk Timika Utara sangat luar biasa, karena memulai dari nol. “Landasan hukumnya sudah jelas, orang mengganggap Kwamki ini adalah daerah konflik, atau daerah unisoviet karena hampir setiap hari dengar perang tetapi itu dulu sekarang sudah aman,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, daerah klasis Timika Utara meliputi, Agimuga, Nayaro, Kwamki Narama, Kuala Kencana, Jayanti hingga kali pindah-pindah. (a33)
The post Kwamki Lama Menjadi Tempat Rohani appeared first on Timika Express.