MERAUKE | Seluruh Pengurus Provinsi Cabang Olahraga Anggota KONI Papua Selatan melakukan Technical Meeting (TM) jelang pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke 1 tahun 2023.
TM terpusat di Sunniday Inn Merauke, Sabtu (28/10/2023) guna mengecek seluruh persiapan Pengprov.
Waket Harian 3 KONI PPS Jeffry Papare mengatakan, KONI hanya memfasilitasi sekaligus memberikan arahan terkait ketentuan yang sudah diatur dalam panduan umum pelaksanaan Porprov.
“Soal teknisnya kita kembalikan ke Pengprov sebagai panitia,” pungkas Jeffry pada sela-sela kegiatan TM Pengprov Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSS).
Sementara Sekretaris KONI PPS Antonio L. Ohoitimur mendampingi TM Pengprov Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) di ruangan berbeda.
Salah satu yang ditegaskan Waket Harian 3 KONI PPS ini adalah persyaratan administrasi atlet, yaitu harus ber KTP dari masing-masing empat Kabupaten, alias tidak membayar atlet dari luar.
“Kalau ketahuan langsung diskualifikasi, itu tanpa kompromi,” tegas Jeffry.
Mengapa ini dilakukan, tujuannya agar masing-masing Pengkab melakukan pembinaan atlet secara mandiri di daerahnya bukan membeli hasil binaan dari luar.
Ini dimaksudkan agar seluruh atlet yang bertanding murni hasil binaan sendiri dan mereka terus didorong menjadi atlet Papua Selatan yang berkualitas mengharumkan daerahnya.
Jeffry menambahkan, total atlet yang datang ke Merauke untuk Porprov sekitar 800 lebih dari 12 Cabor.
Satu di antaranya sudah selesai pertandingan dengan memperebutkan 16 Medali Emas dan Kabupaten Asmat yang paling banyak menyabet 10 medali emas.
“Dengan TM ini diharapkan seluruh kesiapan teknis sudah dipersiapkan dengan baik, sehingga tidak ada lagi perdebatan pada saat kejuaraan Porprov mulai berjalan,” tandasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : KONI Papua Selatan Tegaskan Atlet Porprov Harus dari Kabupaten Asal