Plt. Dirjen Perhubungan Udara pada Kementerian Perhubungan, Nur Isnin Istiartono saat menyampaikan sambutannya pada FGD ke-9 yang dilaksanakan di Timika.(Foto:salampapua.com/ Jefri)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar Forum Group Discussion (FGD) tentang keselamatan penerbangan di wilayah Papua yang dilaksanakan di salah satu hotel di Timika, Senin (29/8/2022).
FGD yang dibuka secara langsung oleh Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara pada Kementerian Perhubungan RI, Nur Isnin Istiartono, dihadiri juga Staf Ahli Bidang Keselamatan Penerbangan dan Konektivitas Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni, Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, perwakilan Pemerintah Kabupaten Mimika serta Forkopimda lainnya di Mimika yang berhubungan dengan penerbangan dan keselamatan penerbangan.
Dalam sambutannya, Dirjen Nur Isnin menjelaskan bahwa FGD merupakan salah satu kunci untuk mengingatkan semua pelaku penerbangan agar tetapi safety sesuai dengan standar prosedur penerbangan.
“FGD ini hadir untuk mendengar pendapat apa yang menjadi kendala dalam penerbangan khususnya di Papua, dan FGD akan mencari solusi serta komitmen-komitmen yang perlu dijaga karena potensi kecelakaan bisa saja datang karena berbagai faktor dan setiap orang pasti memiliki pengalaman yang baik untuk dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang mungkin bisa dijadikan sebuah regulasi agar dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan udara. FGD sudah dilakukan sejak tahun 2016 dan FGD ke-9 yang dilaksanakan di Mimika merupakan tindak lanjut dari FGD ke-8 yang dilaksanakan di Jayapura,” terangnya.
Pada FGD sebelumnya, telah dihasilkan 19 komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan penerbangan di wilayah Papua.
Guna memudahkan monitoring dan mengawasi implementasi dari 19 komitmen bersama tersebut, maka Dirjen Perhubungan Udara menerbitkan Surat Edaran Nomor SE 7 Tahun 2022 tentang Peningkatan Keselamatan Penerbangan, yang terbit pada 16 Agustus 2022.
Maksud SE 7 Tahun 2022 ini untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan penerbangan serta kepatuhan dalam pemenuhan regulasi penerbangan dan manual perusahaan (Standard Operation Procedure/SOP) bagi Badan Usaha Angkutan Udara atau Pemegang Izin Kegiatan Angkutan Udara Bukan Niaga.
“Kita sangat memperhatikan keselamatan penerbangan di Papua, karena yang perlu disadari bahwa topografi, cuaca di Papua sedikit unik yang memerlukan perhatian lebih sehingga perlu safety dalam penerbangan, karena pada dasarnya Safety adalah hal utama dalam penerbangan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, salah satu faktor terjadinya kecelakaan udara di Papua yang dideteksi adalah over confidence atau terlalu percaya diri untuk melayani masyarakat sangat tinggi. Karena memang penerbangan di Papua ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebab hanya itu salah satu mode transportasi sehingga semangat melayani sangat tinggi sehingga safety juga sangat dibutuhkan.
Sementara itu Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob yang hadir dalam kesempatan itu menyambut baik serta mengapresiasi Kementerian Perhubungan karena telah memilih Mimika sebagai tempat FGD ke-9 dan Pemerintah Kabupaten Mimika Wellcome terhadap apa yang perlu didiskusikan untuk keselamatan penerbangan di Papua.
“Saya berharap FGD bisa mencari solusi yang kemudian dijadikan sebagai regulator dalam rangka mendukung penerbangan di Papua yang aman dan Safety,” kata Wabup John.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan itu menjelaskan, beberapa kecelakaan udara yang terjadi di Papua dan Mimika khususnya selain karena over confidence dalam melayani masyarakat, namun cuaca, topografi di Papua juga sangat mempengaruhi.
“Dan yang tidak kalah penting adalah landasan penerbangan, dan banyak lapangan terbang (Lapter) yang tersebar di beberapa Distrik di Mimika punya landasan yang perlu ditingkatkan, sehingga kita berharap Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan dapat melihat hal ini,” ujar Wabup John.
Wartawan: Jefri Manehat
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More
