TIMIKA | Keluarga empat korban yang dibunuh dan tubuhnya dimutilasi menuntut Presiden RI, Kapolri, Panglima TNI, Kapolda Papua, Pangdam XVIII/C dan Kapolres Mimika bertanggungjawab atas kematian keluarganya.
Pernyataan ini disampaikan perwakilan keluarga korban, Pale Gwijangge dalam aksi yang digelar di KM 11, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (29/8/2022).
Pale menyebut empat korban bernama Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Elemaniol Nirigi dan Atis Tino.
Pale mengatakan, pembunuhan yang diduga dilakukan oknum anggota TNI merupakan pelanggaram HAM terberat, untuk itu pihaknya meminta Presiden, Kapolri dan Panglima TNI harus bertanggungjawab.
Menurut keluarga korban, pembunuhan yang dilakukan ini terencana, terukur dan terstruktur. Ini terbukti dari upaya pelaku menghilangkan barang bukti, yakni membakar mobil di Iwaka yang digunakan korban, memutilasi tubuh korban serta menenggelamkan di sungai dengan cara diikat dengan batu.
“Keluarga tidak menerima kematian empat korban ini,”kata Pale membacakan tuntutan di hadapan polisi.
Kata dia, empat korban adalah murni warga sipil didukung dengan pengakuan dari Bupati Kabupaten Nduga yang menyebut empat korban adalah warganya.
Untuk itu keluarga meminta pelaku ditangkap dan diproses seadil-adilnya dan mengungkap motif dibalik kasus pembunuhan sadis ini.
Selanjutnya keluarga korban juga meminta dan mendesak Komnas HAM, Kontras, LBH di Jakarta dan Jayapura, Komisi HAM di PBB membentuk tim investigasi untuk mengungkap kasus ini.
Aksi pemalangan kemudian dibuka keluarga korban setelah membaca tuntutan.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Keluarga Korban Minta Presiden, Kapolri dan Panglima TNI Bertanggungjawab atas Pembunuhan Sadis 4 Warga