TIMIKA | Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa membenarkan adanya dugaan oknum anggota TNI AD terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi 4 warga di Mimika.
“Memang betul telah terjadi (pembunuhan) dan telah diterima dua jenazah di antaranya korban mutilasi di Timika,” kata Pangdam, Senin (29/8/2022).
Pangdam menyatakan prihatin atas pembunuhan sadis tersebut, sembari turut berbelasungkawa kepada keluarga korban.
“Tentunya kami terus bekerjasama dengan Polda Papua di lapangan untuk mengungkap fakta-fakta yang terjadi sebenarnya,” kata dia.
Ia menegaskan, TNI Angkatan Darat berkomitmen hukum harus ditegakkan. Bila nanti dari hasil investigasi dan pemeriksaan, ada oknum TNI terlibat maka dapat dipastikan menerima sanksi tegas.
“Tentunya sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku,” ucap Pangdam.
Institusi TNI, lanjut dia, tidak akan memberi toleransi kepada oknum prajurit yang memang terlibat dalam proses atau dalam tindakan kriminal ini.
“Kami tidak akan beri toleransi apa pun. Kami akan beri sanksi yang tegas untuk dilakukan proses hukum,” ujarnya.
Kodam Cenderawasih, lanjut Pangdam, telah membentuk tim yang saat ini bersama Polda Papua melakukan pemeriksaan investigasi kasus tersebut.
“Kami juga sudah mengamankan 6 orang prajurit yang memang diduga terlibat. Tapi apapun itu, nanti hasilnya setelah proses pemeriksaan dan investigasi serta olah TKP oleh Polda Papua,” jelasnya.
Sebelumnya, 4 warga itu dibunuh dan jenazahnya dimutilasi. Pembunuhan diduga terjadi di SP 1, Distrik Wania, Mimika, pada Senin 22 Agustus lalu.
Empat korban diketahui bernama Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Lemaniel Nirigi, dan Atis Tini.
Polisi telah mengamankan tiga warga sipil terduga pelaku, yakni APL, DU, dan R.
Sementara 6 oknum anggota TNI yang diduga terlibat sementara diperiksa di Subdenpom Timika.
Adapun para pelaku memutilasi ke 4 jenazah korban, lalu diisi dalam 6 buah karung berisi batu pemberat, kemudian dibuang di Sungai Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Kasus Mutilasi 4 Warga, Pangdam: Tak Ada Toleransi Prajurit TNI Bila Terlibat