TIMIKA – Guna memberdayakan para pengusaha lokal yang tergabung di Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP), Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob, mengarahkan agar organisasi yang menaungi pengusaha asli Papua ini mengembangkan usaha bukan saja pada sektor jasa konstruksi tapi juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Arahan itu disampaikan Jhon Rettob pada pertemuan dengan pengurus BPD KAPP di Kantor KAPP Jalan Cenderawasih, Kamis (27/10/2022).
Jhon Rettob menyebut, dalam kebijakan penganggaran harus juga memperhatikan pengusaha-pengusaha Papua (kontraktor lokal). Selanjutnya ia juga mengharapkan KAPP tidak hanya berpikir soal jasa konstruksi dengan mengharapkan proyek pemerintah yang hanya setahun sekali. Namun, pengusaha asli Papua harus melihat peluang usaha lain seperti UMKM. Dengan hal ini, bisa jadi pengusaha maju dalam bidang yang lain.
Pemerintah sendiri kata Jhon Rettob, sudah mencanangkan e-katalog untuk mempromosikan produk lokal. Seperti contohnya produk kopi lokal yang ada di Timika. Lambat laun masyarakat diajak untuk menggunakan produk lokal, selain kopi, ada buah merah, abon ikan, daun mangrove menjadi teh. Hanya pemerintah sekarang tugasnya menjual. Untuk itu ia harap KAPP juga bisa seperti ini. “Bagaimana KAPP ini tidak hanya berpikir tentang kontraktor, tetapi juga pada enterpreneur yang lain, usaha UMKM dan lain-lain,” ungkapnya.
Setelah melakukan pertemuan perdana ini, Jhon Rettob akan mengajak beberapa dinas teknis terkait untuk mendiskusikan peluang usaha atau kegiatan lain yang mungkin bisa dilakukan oleh KAPP.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum KAPP Mimika, Vincent Oniyama mengatakan pihaknya akan bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah.
Menurut Vincent, pengusaha Orang Asli Papua (OAP) adalah penerima manfaat program yang ada di pemerintahan. Untuk itulah, sudah sepatutnya mereka diberdayakan agar bisa maju dan berkembang. Di KAPP ini sendiri sebutnya bukan hanya bergerak di bidang kontraktor proyek fisik saja melainkan beberapa kegiatan lain seperti pengembangan SDM, pelatihan dan bergerak di bidang UMKM.
“Ke depan tinggal bagaimana kita sama-sama merawat regulasi yang ada, berkolaborasi dengan pemerintah untuk memberdayakan teman-teman pengusaha OAP ini,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Vincent juga menyebut sampai hari ini masih ada praktek-praktek kotor yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang meminjam perusahaan pengusaha lokal untuk ikut lelang proyek. Akibatnya, proyek nilai tertentu dari lelang terbatas dengan nilai Rp 2,5 miliar atau Rp 1 miliar ke bawah ini penunjukan langsung, dimanipulasi oleh oknum-oknum tertentu. Seharusnya para pengusaha lain ini, mengikuti lelang umum.
Dari pertemuan dengan Plt Bupati, ke depan akan dilakukan pembinaan UMKM pengusaha lokal. “Ke depan kita cari formula yang baru dan tepat untuk pembinaan pengusaha lokal,” pungkas Vincent.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More