Kapolres Mimika: Situasi Timika Kondusif, Lapor Polisi Jika Ada Informasi Meresahkan

TIMIKA | Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra memastikan hingga Rabu (31/8/2022) malam situasi Kota Timika masih kondusif.

Menurut AKBP Putra, patroli gabungan ditingkatkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Peningkatan patroli ini dimulai malam ini hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

“Situasi Timika sampai saat ini masih kondusif,” kata AKBP Putra.

AKBP Putra mengimbau kepada seluruh masyarakat jika ada informasi meresahkan terkait permasalahan ini, agar segera menginformasikan kepada pihak kepolisian, melalui call centre Polsek Mimika Baru 0901 3260540.

Hal ini menyusul adanya pesan berantai meresahkan atas kasus pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi di Timika.

Menurut AKBP Putra, terkait kasus tersebut pihak Polri, TNI, Basarnas dan keluarga korban masih fokus untuk mencari potongan-potongan tubuh korban.

“Mulai malam ini sampai batas waktu yang belum ditentukan kami akan melaksanakan patroli gabungan untuk lebih meningkatkan rasa aman di Kabupaten Mimika,” pungkas AKBP Putra.

Kasus ini telah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi bahkan menegaskan agar aparat berwajib mengusut tuntas kasus pembunuhan disertai mutilasi empat warga Kabupaten Nduga di Mimika, Papua Tengah.

Presiden juga meminta agar aparat segera memproses hukum tindak kriminal tersebut.

“Saya kira yang paling penting usut tuntas kemudian proses hukum,” tegas Presiden Jokowi dalam keterangannya di Kabupaten Jayapura, Rabu (31/8/2022).

Bahkan, Presiden juga telah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk membantu proses hukum yang telah dilakukan oleh aparat Kepolisian. Yangmana diketahui bahwa kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut melibatkan delapan oknum prajurit TNI AD, enam diantaranya telah ditetapkan tersangka.

“Saya telah perintahkan kepada Panglima TNI untuk membantu proses hukum yang juga telah dilakukan oleh Kepolisian tetapi diback up oleh TNI. Sehingga sekali lagi proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap TNI tidak pudar,” jelasnya.

Kasus pembunuhan dan perampokan berujung mutilasi atas empat orang warga di Mimika perlahan-lahan menjadi terang.

Selain peningkatan status atas enam prajurit TNI AD, saat ini, dua prajurit lainnya diduga terlibat dalam rangkaian pembunuhan berencana ini.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang ditemui di Timika, secara transparan menyebutkan rangkaian kasus yang melibatkan prajuritnya.

“Untuk insiden yang menurut penyidikan kami, karena pemeriksaan sudah ditingkatkan statusnya menjadi penyidikan, itu memang bukti permulaan sudah cukup, dilakukan oleh enam anggota TNI AD dari Brigif 20 Para Raider, Divisi III Kostrad,” terang Andika.

“Tapi disamping enam (orang) ini, ada dua (orang) lagi, person of interrest atau individu yang juga masuk dalam penyelidikan kami. Dua-duanya juga oknum anggota, jadi totalnya ada delapan,” tambahnya.

Dijelaskan Andika, enam prajuritnya yang kini sudah menjadi tersangka yakni Mayor Inf HFD.

“Sehari-hari ia menjabat sebagai Wakil Sementara Komandan Detasemen Markas Brigif 20 Para Raider, Divisi III Kostrad,” ungkap Andika.

Selain perwira menengah tersebut, terdapat juga perwira pertama berpangkat kapten dengan inisial DK. Diluar perwira tersebut, terdapat empat tamtama yakni Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC dan Pratu R. Tambahan dua prajurit lainnya yang disebut Andika berpangkat tamtama, yakni Pratu V dan Prada Y.

Sebelumnya, kasus pembunuhan sadis disertai mutilasi terjadi pada Senin, 22 Agustus 2022 di jalan Budi Utomo ujung, Mimika, Papua Tengah. Para korban dihabisi nyawanya oleh pelaku kemudian memotong tubuh korban. Setelah itu potongan tubuh korban dimasukkan kedalam 6 karung yang berisi batu sebagai pemberat, dan dibuang di perairan jembatan Pigapu.

Saat ini tiga potongan tubuh dari empat korban pembunuhan sadis itu sudah ditemukan. Identitas keempat korban yakni Irian Nirigi, Arnold Lokbere, Atis Tini, dan Lemaniel Nirigi.

 

Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Kapolres Mimika: Situasi Timika Kondusif, Lapor Polisi Jika Ada Informasi Meresahkan

Pos terkait