JAYAPURA | Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri menyebut soal kendala yang dihadapi aparat gabungan TNI-Polri dalam upaya pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya selama enam bulan ini.
Kata Irjen Fakhiri, medan yang sulit dijangkau dan sistem nomaden atau berpindah-pindah lokasi KKB membawa tawanannya Kapten Philip di wilayah Nduga dan Lanny Jaya, menjadi salah kendala.
“Selain medan yang sulit, mereka (KKB) kan kerap berpindah-pindah lokasi penyanderaan yang tidak menetap. Makanya ini yang menjadi kesulitan bagi aparat gabungan,” kata Irjen Fakhiri di Jayapura, Selasa (8/8/2023).
Kembali dikatakan Fakhiri, sudah enam bulan KKB menawan pilot bule asal Selandia Baru itu. Berbagai upaya pun telah dilakukan aparat gabungan TNI-Polri dan juga pemerintah daerah setempat, namun belum membuahkan hasil.
“Ya tadi seperti saya bilang mereka selalu berpindah-pindah dari wilayah Nduga dan Lanny Jaya, sehingga anggota sulit mendekati lokasi,” akunya.
Hingga saat ini aparat masih mengedepankan negosiasi dengan memberikan ruang kepada tokoh masyarakat, agama dan pihak keluarga untuk melakukan persuasif dengan Egianus Kogoya agar mau melepaskan pilot tersebut.
”Memang tempatnya sangat tidak mudah, dan tidak bisa kita hitung dengan matemati atau bercerita segampang itu. Kita harus akui medan yang sangat-sangat susah untuk kita lalui kecuali orang-orang yang lahir besar di sana yang bisa menantang daerah itu, sehingga kita mengambil langkah lain mempersempit dan memutus jalur-jalur logistik ditutup rapat,” jelasnya.
Irjen Fakhiri pun berharap, Egianus Kogoya dengan sifat kemanusian melepaskan tawanannya dalam keadaan sehat dan selamat serta tidak kurang apapun.
“Yang pasti kami tidak mau mengambil langkah-langkah pembebasan tersebut yang berdampak pada situasi keamanan di wilayah Papua,” tandas Fakhiri.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Kapolda Papua Beberkan Kendala Pembebasan Pilot Susi Air