MIMIKA, Seputarpapua.com | Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengutuk keras tindakan penembakan yang diduga dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Jalan Trans Wamena-Jayapura, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa 5 November 2024 kemarin.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan kelompok OPM adalah pelanggar HAM berat, sebab mereka menyerang dan menembak seorang warga sipil berinisial ML alias Pong yang kesehariannya berprofesi sebagai sopir truk.
“Kejadian yang terjadi di Jalan Trans Wamena-Jayapura, menurut keterangan saksi berinisial K bermula saat ia sedang menelpon, namun tiba-tiba terlihat gerombolan OPM menembak mendiang ML, melihat rekannya ditembak, saksi langsung melarikan diri dan mencari pertolongan di Pos aparat keamanan terdekat,” ujar Kolonel Inf Candra Kurniawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini Selasa (5/11/2024)
“Pelaku penembakan dan penyerangan merupakan OPM penjahat kemanusiaan dan saat ini jenazah (mendiang ML) dalam proses evakuasi,” imbuhnya.
Kolonel Inf Candra Kurniawan menambahkan, sebelumnya, pada Senin 4 November 2024 sekira pukul 13.00 WIT OPM diduga menikam seorang pekerja operator alat berat berinisial AH (34) di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo Provinsi Papua Pegunungan yang mengakibatkan korban mengalami luka di pundak dan punggung.
“OPM penjahat kemanusiaan ini memang tidak ingin Papua terus membangun dan maju, karena menyerang para pekerja. Saat ini Aparat keamanan terus melakukan pengejaran terhadap OPM pelaku penembakan dan penikaman,” tutupnya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) – Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku tidak bertanggungjawab atas penembakan seorang sopir yang terjadi di Jalan Trans Wamena – Jayapura atau trans Papua di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa 5 November 2024.
Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengungkapkan, manajemen markas pusat Komando Nasional (Komnas) TPNPB telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Yaligem pada hari ini Rabu, (6/11/2024), bahwa mereka tidak bertanggungjawab atas penembakan itu.
“TPNPB mencurigaipenembakan tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kelompok Jefrry Pagawak untuk meningkatkan kekacauan di wilayah operasi TPNPB di Yalimo dengan tujuan wilayah tersebut termasuk wilayah kriminal dan akan dimanfaatkan oleh militer Indonesia untuk mendirikan pos sebagai tempat pertahanan mereka dan itu akan mengkibatkan teror kepada warga sipil,” ungkap Sebby dalam keterangan tertulisnya, yang diterima media ini, Rabu pagi.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Kapendam Beberkan Kronologi Penembakan Sopir di Jalan Trans Wamena – Jayapura