TIMIKA, pojokpapua.id – Salah satu cara merawat kebhinnekaan, Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) adakan Rakedan Syawal Bumi Amungsa dengan tema “Rawat Kebhinnekaan, Damai Kita Dapatkan”. Rakedan diadakan dengan rangkaian kirab gunungan ketupat, bakar batu, halal bihalal, lelang dana dan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Muhajirin di Kampung Naena Muktipura (SP 6), Sabtu (20/5/2023).
Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mimika, Imam Mawardi
Kegiatan halalbihalal ini adalah yang pertama dengan desain berupa gunungan ketupat dan bakar batu yang diikuti oleh lintas agama. Apresiasi PCNU kata Imam ditujukan khusus bagi warga SP 6 atas kesediaan sebagai tuan rumah.
Momen ini merupakan cara melestarikan budaya, selain budaya Jawa juga budaya Papua. Walaupun berbeda suku, disatukan di Kabupaten Mimika. Dengan tema Rakedan Syawal di Bumi Amungsa kata dia diharapkan acara ini bisa menjadi ikon di Timika ke depannya. Ia mencontohkan di Kota Lumajang, Ponorogo dengan grebek suro, maka di Timika juga punya rakedan syawal. Ia juga berharap Pemda Mimika dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk menyelenggarakan kegiatan serupa.
“Mudah-mudahan kita bisa selenggarakan acara ini di tahun-tahun berikutnya, di SP-SP,” ujarnya.
Dengan beberapa rangkaian kegiatan sebelumnya Imam pun berharap ini menjadi tradisi warga NU untuk menciptakan kebhinnekaan dengan semangat Eme Neme Yauware di Bumi Amungsa.
Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra Adinata mengatakan kegiatan yang diadakan oleh PNCU ini adalah sangat baik untuk memberi peran dalam membangun Kabupaten Mimika. Ia mengatakan jika berbagai pihak ikut berperan membangun daerah, maka tentu pembangunan akan berlangsung dengan cepat.
Dalam kesempatan ini, I Gede berharap adanya bahasa Tiap Minggu Kacau (Timika) sudah tidak ada lagi. Sebab, semua pihak harus berperan untuk merawat kebhinnekaan dan keamanan. Kepolisian berharap dalam setiap kegiatan dengan tema kebersamaan, kebhinnekaan bukan hanya slogan tapi bisa dimaknai dan realisasikan di tengan masyarakat.
Dalam acara ini, berdasarkan spontanitas yang hadir, terkumpul dana sebesar Rp 34 juta.
Bukan saja dana, tetapi sumbangan juga berupa semen sebanyak 220 sak, pasir 8 ret untuk pembangunan Masjid Al Muhajirin.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More