JAYAPURA | Tim Disaster Victim and Identification (DVI) Polda Papua memulai identifikasi enam jenazah korban kecelakaan Pesawat SAM Air register PK-SMW yang terjadi di pegunungan Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, pada Jum’at pekan kemarin.
Enam jenazah tersebut yakni pilot Capt. Hari Permadi, Co-pilot Levi Murib dan empat penumpang masing-masing Petrus Kepno, Ebet Halerohon, Roni Halerohon dan Tromina Halerohon.
Kabid Dokkes Polda Papua, Kombes Polisi dr. Nariyana mengungkapkan, proses identifikasi akan dimulai malam ini. Ia menyebut bahwa kondisi jenazah sebagian besar terbakar dan tidak utuh.
“Proses identifikasi meliputi proses pelabelan jenazah, pencatatan. Saya bersama tim DVI dan tim Rumah Sakit Bhayangkara, kita akan melakukan proses identifikasi ini secepatnya. Kami juga dibantu tim Inafis Polda Papua,” katanya.
Naryana memaparkan jika melihat dari latat belakang kasusnya, maka proses identifikasi dilakukan secara primer, meliputi pemeriksaan sidik jari, lalu gigi dan DNA.
“Semoga DNA ini tidak perlu kita lakukan. Dan untuk prosesnya, semoga bisa selesai dalam waktu satu atau dua hari,” harapnya.
Diketahui enam jenazah diberangkatkan dari Bandara Wamena, Jayawijaya menuju Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura, Sentani menggunakan pesawat Cargo milik maskapai Trigana Air Service, Selasa (27/6/2023).
Setibanya di Base Ops Lanud, dilakukan penyerahan jenazah dari Tim SAR gabungan dipimpin Danlanud Silas Papare, Marsma TNI Dadan Gunawan kepada Direktur Utama PT. SAM Air, Wagus Hidayat. Sanjutnya jenazah para korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan proses identifikasi oleh tim DVI Bid Dokkes Polda Papua.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Ini 3 Metode Tim DVI Polda Papua Identifikasi Korban Kecelakaan Pesawat SAM Air