Ikut Pameran di Jayapura, Diskominfo Mimika Kirim Dua Pelaku UMKM Gunakan Dana Otsus

TIMIKA | Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) mendukung program pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika agar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memasuki era teknologi digital atau go digital.

Dari 64,2 juta UMKM yang ada, tercatat kontribusi terhadap PDB Indonesia kurang lebih 60 persen. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM, baru sekitar 8 juta UMKM yang sudah go online, meskipun terdapat peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Dikutib dari Mimika.go.id, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika mendukung UMKM dengan mengikutkan UMKM di Kabupaten Mimika pada Festival Kopi Papua dan Gebyar Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Gedung Olah Raga (GOR) Cenderawasih di Jayapura, Papua, mulai tanggal 23-27 Agustus 2022.

Dibuka secara resmi pada Selasa sore, 23 Agustus 2022 oleh Gubernur Papua diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Papua, M. Ridwan Rumasukun, menyampaiman apresiasi kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua yang telah menyelenggarakan kegiatan untuk memeriahkan kemerdekaan RI sekaligus Gerakan Bangga Buatan Indonesia.

Sekda Papua menyebutkan kopi Papua memiliki keunikan dan karakteristik khusus yang sudah dikenal hingga ke manca negara.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika, Hilar H. Limbong Allo, menjelaskan Diskominfo Mimika mendukung UMKM di Mimika menuju era digital dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

“UMKM sangat berkembang di Kabupaten Mimika. Perkembangan UMKM akan lebih meningkat seiring dengan perkembangan era digitalisasi, diantaranya promosi penjualan melalui berbagai media sosial, bahkan masuk pasar e-commerce dan transaksi penjualan menggunakan metode pembayaran digital,” ungkap Hilar.

Pada tahun 2022 ini, Diskominfo mengirim dua UMKM di Mimika dengan menggunakan dana otonomi khusus (otsus) untuk mengikuti Festival Kopi Papua di Jayapura, dimana dalam expo UMKM pada Festival Kopi Papua tersebut, semua transaksi di stand expo menggunakan QRIS atau metode pembayaran menggunakan metode QR code dari Bank Indonesia agar proses transaksi lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.

“Tahun 2022 ini, Dinas Kominfo Mimika juga telah memberikan pelatihan komputer yang didukung dengan penyediaan perangkat laptop bagi masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), UMKM, aparatur dan pendamping di 18 distrik dengan menggunakan dana otsus, dengan maksud di era digitalisasi ini masyarakat dapat memasarkan produk unggulan kampung melalui media sosial dengan memanfaatkan jaringan internet,” katanya.

Dua UMKM di Mimika yang mengikuti expo UMKM pada Festival Kopi Papua di Jayapura yakni Kopi Amuro dan minyak buah merah.

Herman Samuel Rumi sebagai pemilik usaha Amuro Coffee bersama 9 orang anak muda lainnya mengaku bersyukur bisa ikut dalam expo UMKM pada Festival Kopi Papua tersebut.

“Sebagai pemilik UMKM jenis usaha kopi sebetulnya punya keinginan mengikuti festival kopi tapi tidak tahu siapa yang bisa fasilitasi kami sampai ke Jayapura. Dengan dukungan dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Diskominfo, kami bersyukur dapat berpartisipasi dalam Festival Kopi Papua tahun 2022. Melalui festival ini, kami ingin mengenalkan kopi dari Mimika brand Amuro kepada masyarakat luas,” ujar Herman.

Herman mengatakan, kopi Amuro (Amungme Kamoro) merupakan kopi asli dari Mimika dengan dua jenis kopi yakni arabica dan robusta. Kopi jenis arabica didatangkan dari kampung Bebilawak di Tsinga, Distrik Tembagapura, juga dari Distrik Hoya. Sementara kopi robusta didapat dari petani kopi binaan di SP 7, Distrik Iwaka. Selain di SP 7, kopi robusta juga biasa diperoleh dari Distrik Agimuga dan Distrik Jita.

Herman menegaskan kelebihan kopi dari Mimika yaitu memiliki citarasa yang berbeda. “Rata-rata kopi ditanam tanpa pupuk bahan kimia, tapi pupuk berasal dari ampas daun dan kayu yang membusuk. Meski produksi tidak banyak, tapi selalu ada. Kami langsung terjun ke lapangan dengan mengajarkan cara panen kopi agar kualitas biji kopinya baik dan kita beli dengan harga mahal,” imbuhnya.

Dari cara tanam organik tersebut, khususnya yang jenis arabica, menurut Herman, akan menghasilkan rasa kopi yang enak, ada rasa sedikit coklat dan di akhir minum kopi tanpa gula akan terasa karamel dan sedikit rasa rempah. Mahalnya harga kopi diakui Herman karena kopi dibawa ke Timika menggunakan helikopter dari pegunungan Mimika. Dikatakan oleh Herman, selama ini kopi Amuro diproduksi di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Mimika.

Amuro Coffee sendiri sudah dua tahun berjalan sejak tahun 2020 dan penjualannya banyak dilakukan melalui online yakni media sosial.

Pada Festival Kopi Papua tahun 2022 ini juga ada lomba dan Herman mengaku berminat mengikuti lomba manual brew untuk menunjukkan rasa asli kopi Mimika yang istimewa.

Rasa kopi Amuro yang enak dan tidak eneg di tenggorokan juga disukai oleh Laura dari kota Jayapura, seorang pengunjung expo UMKM di Festival Kopi Papua tahun 2022 yang singgah di stand UMKM binaan Pemerintah Kabupaten Mimika. Meskipun bukan pecinta kopi, namun ketika Laura mencoba kopi Amuro, ia menyukai rasanya.

Sementara, UMKM dari Mimika lainnya yang mengikuti expo UMKM pada Festival Kopi Papua dan Gebyar Kemerdekaan RI yakni produk minyak buah merah Awiet, usaha milik Petrus Kinho, yang baru pertama mengikuti pameran.

“Luar biasa bisa ikut expo ini. Ini yang pertama. Sebelumnya pernah ikut expo tapi virtual. Buah merah merupakan salah satu makanan pokok orang Papua, jadi ini merupakan sebuah kearifan lokal. Selain itu buah merah ada pasarnya, karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan,” ucap Petrus.

Petrus menerangkan, buah merah yang didapat langsung dari petani di SP 2, SP 3 dan Kwamki Narama itu dibuat dengan cara merebus buah merah yang sudah dicuci, kemudian bijinya dipisahkan dari kulit, baru kemudian digiling pakai mesin. Untuk produksinya, Petrus bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Mimika yang memiliki mesin giling, meski Petrus membiayai seluruh proses produksinya.

Petrus memastikan, minyak buah merah Awiet yang diproduksinya merupakan satu-satunya usaha minyak buah merah di Papua dan Papua Barat yang memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) nasional, sertifikat hasil uji nutrisi dari Laboratorium Kementerian Pertanian untuk memastikan  kandungan nutrisi pada buah merah, juga sertifikat hasil uji kesehatan pangan dari Laboratorium Sucofindo dan sertifikat cara pembuatan obat tradisional yang baik dari Badan POM.

Petrus menyebutkan, selama ini memasarkan produknya secara online melalui media sosial Facebook dan Instagram, serta melalui e-commerce seperti Shopee dan Pasar Digital (Padi) UKM. Petrus bahkan sudah menjual produk minyak buah merahnya hingga ke seluruh Indonesia, termasuk Aceh, bahkan Malaysia.

Festival Kopi Papua dan Gebyar Kemerdekaan RI tahun 2022 didukung oleh Kementerian Kominfo sebagai campaign manager Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada Juni-Agustus 2022 di Provinsi Papua. Pada kesempatan tersebut juga akan digelar acara puncak Gernas BBI dengan tema Binar Digital Papua, pada Rabu, 24 Agustus 2022 di tempat yang sama.

 

Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Ikut Pameran di Jayapura, Diskominfo Mimika Kirim Dua Pelaku UMKM Gunakan Dana Otsus

Pos terkait