TIMIKA – Dampak mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi mempengaruhi harga jual untuk keperluan kurban di hari raya Idul Adha 1443 H.
Sawen, salah seorang pedagang sapi dan kambing di Distrik Wania mengatakan tahun ini ia tidak bisa mendatangkan hewan kurban karena adanya PMK. Stok yang tersisa di kandang sebanyak 12 ekor sapi dan 15 ekor kambing dijual dengan harga yang cukup tinggi.
“Tahun ini kami tidak bisa datangkan karena infonya ada penyakit mulut dan kuku sapi, yang ada sekarang ya harganya jadi mahal, karena tidak ada stok lagi,” ujarnya.
Adapun harga jual sapi saat ini berkisar di antara Rp 28-35 juta per ekor dan kambing mulai harga Rp 4-6 juta per ekor.
Jika stok sapi dan kambing banyak, harga bisa turun menjadi Rp3- Rp5 juta per ekor untuk kambing dan sapi mulai berkisar Rp25-Rp30 juta.
Jenis sapi yang biasa ia jual adalah sapi Bali dan kambing kacang. Sapi didatangkan tahun lalu dari Tual diangkut menggunakan kapal laut melalui beberapa pelabuhan.
Walaupun tahun ini sapi dan kambing yang didatangkan akan tiba setelah Idul Adha, namun Sawen berharap mereka tetap bisa memeliharanya sampai pada Idul Adha tahun depan. Ia sendiri tetap mengikuti kebijakan pemerintah untuk memasok hewan kurban di Timika agar kebutuhan masyarakat bisa tercukupi.
“Iya kita ikut saja apa kata pemerintah, mudah-mudahan tidak ada lagi penyakit yang menimpa sapi-sapi itu supaya kebutuhan untuk kurban bisa selalu ada,” pungkasnya.(*)
Sumber: Pojok Papua Read More