TIMIKA | Departemen Anak dan Remaja Koordinator Amungsa di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, memperingati Hari Anak Kingmi di Tanah Papua yang ke VII, Rabu (19/10/2022).
Peringatan HUT Anak KINGMI di Tanah Papua dilaksanakan oleh Departemen Anak dan Remaja Koordinator Amungsa dengan melakukan long march atau jalan kaki sambil menyerukan yel-yel menolak kekerasan terhadap anak, jauhi narkoba, minuman keras dan lem aibon, serta jauhi pergaulan bebas dan isu-isu sosial lainnya.
Titik kumpul anak-anak dan remaja dipusatkan di halaman Gereja KINGMI Jemaat Parousia Timika Indah, kemudian berjalan kaki menuju halaman Gereja KINGMI Jemaat Bahtra Kwamki Baru melaksanakan ibadah HUT Anak KINGMI di Tanah Papua serta pertunjukan nyanyian puji-pujian, tarian hingga pembacaan puisi oleh anak-anak dan remaja dari 6 Klasis dibawah Koordinator Amungsa, mulai dari Klasis Mimika, Timika Utara, Tembagapura, Jila, Alama dan Hoeya.
Sebagai Pelaksana kegiatan ini adalah ibu Marike Pigai dari Departemen Anak dan Remaja (DEPARA) Koordinator Amungsa, dan Pdt. Deserius Adii selaku Penanggungjawab/Pengarah Lapangan DKP Koordinator Amungsa.
Pdt. Deserius Adii menyampaikan, peringatan atau HUT Anak KINGMI di Tanah Papua ini bermula dari adanya kejadian kematian anak-anak KINGMI pada 6 tahun lalu tepat tanggal 19 Oktober di Kabupaten Nduga.
Yangmana hari itulah menjadi menjadi tonggak awal peringatan Hari Anak KINGMI di Tanah Papua yang hingga kini terus diperingati setiap tahunnya.
Dengan demikian, Pdt. Deserius berharap anak-anak KINGMI tidak boleh lagi mati sia-sia di usia yang masih dini. Anak-anak KINGMI harus berkembang dengan diberikan pendidikan karakter seiring semakin besarnya tantangan di zaman yang serba moderen ini.
“Pendidikan karakter itu dalam hal bagaimana anak-anak itu sendiri bisa melawan pengaruh minuman keras, bisa melawan narkoba, bisa melawan agar tidak merokok, melawan pergaulan bebas, dan bisa melawan segala kekerasan di usia dini. Nah, itu tujuan dari kegiatan ini,” kata Pdt. Deserius Adii.
Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan motivasi kepada keluarga jemaat Gereja KINGMI untuk menyadari pentingnya menjaga anak, yang kelak akan menjadi generasi pengganti atau penerus.
Kadang, ketika orangtua disibukkan dengan aktivitasnya masing-masing, anak menjadi tidak diperhatikan. Karena itu anak kerap mencari cara sendiri dan mengikuti perkembangan zaman yang dapat menjerumuskan ke hal-hal atau pengaruh negatif duniawi.
“Itulah sebabnya biasa kami sampaikan ke orangtua pentingkan anak, jadikan nomor satu. Karena masa depan anak ada ditangan orangtua,” katanya.
“Jadi hari ini kita mau memberikan pendidikan karakter untuk mereka (anak-anak dan remaja) bisa melawan seluruh pengaruh arus negatif dunia ini,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : HUT Anak KINGMI ke VII, Serukan Pendidikan Karakter untuk Melawan Pengaruh Negatif