Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob,S.Sos,M.M (Dok:salampapua.com)
SALAM PAPUA (TIMIKA)- Plt Bupati Mimika Johannes Rettob,S.Sos,M.M mengatakan, momentum Hari Sumpah Pemuda tahun 2022, secara khusus di Kabupaten Mimika, harus dilihat sebagai hari Kebangkitan Anak-Anak Muda.
John Rettob, begitu sapaan karibnya, berharap para pemuda di Mimika agar selalu kompak, solid, menjadi Sokoguru masa depan bangsa dan sebagai tulang punggung pembangunan bangsa Indonesia. Pemuda itu harus kreatif, dinamis, inovatif, dan yang paling penting harus mempunyai integritas.
“Atas nama Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kabupaten Mimika, saya sampaikan selamat Hari Sumpah Pemuda kepada para Pemuda. Jangan melupakan sejarah (Jas Merah), karena apa yang kita buat sekarang itu karena hasil dari peran pemuda-pemuda masa lalu, dan apa yang pemuda-pemuda lakukan hari ini harus berorientasi pada masa depan yang lebih baik,” katanya.
Anak-anak muda juga sudah saatnya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia saat ini, yakni di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi.
Dalam konteks kebutuhan psikologis di masa mudanya yang sedang mencari identitas atau jati dirinya di dalam komunitas-komunitas pemuda yang ada, di tengah-tengah masa revolusi industri 4.0 yang mengedepankan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, John Rettob meminta setiap pemuda agar menjadi filter positif bagi sesamanya dalam menggunakan media sosial secara baik.
“Anak muda harus menggunakan media sosial dengan baik, hindari hal-hal negatif dalam penggunaan media sosial tersebut seperti salah satunya tidak terjebak dengan penyebaran hoax dan sejenisnya. Jangan mempublish dan meneruskan berita-berita atau pesan-pesan yang belum dipahami atau diketahui dengan pasti,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Mimika, khususnya dirinya selaku Plt Bupati Mimika, mengaku sangat senang jika anak-anak Muda ini selalu kritis atas berbagai realitas yang terjadi khususnya di Kabupaten ini.
Namun dia menyampaikan bahwa kritik tersebut harus didasarkan pada data yang konkrit, sehingga dapat memberikan tawaran-tawaran solusi bagi perbaikan-perbaikan pembangunan ke depan di Kabupaten Mimika.
“Pemerintah itu tidak anti kritik, tapi kritik harus berdasarkan data dan dapat memberikan aspirasi yang bersifat solutif bagi pembangunan daerah Mimika ke depan,” ungkapnya.
Di samping itu, dalam suasana Hari Sumpah Pemuda tahun 2022 ini, dia berencana akan membuat Forum Group Discussion (FGD) dengan anak-anak Muda, secara khusus dengan anak-anak Cipayung di Mimika, untuk mencari sebuah format atau ide-ide baru terkait peran Pemuda bersama pemerintah dalam pembangunan ke depan.
Dia menegaskan, para pemuda yang tergabung di dalam KNPI Mimika agar tidak tidak terpecah-belah.
“Ada informasi yang saya dapat bahwa KNPI ini terjadi dualisme. Untuk itu sebagai pemerintah, saya nyatakan sikap, dalam momentum Sumpah Pemuda ini kita jadikan sebagai hari Persatuan. Tidak boleh terjadi perpecahan di KNPI sebagai motornya anak-anak muda di Mimika,” tegasnya.
Selain itu, untuk Cipayung sebagai motor lahirnya KNPI, Dia juga menegaskan agar mampu merangkul semua OKP di Mimika, secara khusus OKP-OKP paguyuban yang bernuansa suku atau ras.
Seperti diketahui, pada awalnya para pemuda yang berasal dari HMI, PMKRI, GMNI, GMKI dan PMII suka berdiskusi dengan Mayjen Ali Moertopo yang sering berlangsung di Cipayung, Bogor. Nama tempat ini yang menjadi cikal-bakal nama “Cipayung” dari 5 organisasi mahasiswa tersebut. Beberapa waktu kemudian, atas ide kolega Ali Moertopo yakni Midian Sirait yang mengusulkan pembentukan induk dari semua organisasi pemuda, maka pada 23 Juli 1973 terbentuklah KNPI yang mana David Napitupulu sebagai ketuanya.
“Untuk OKP-OKP paguyuban di Mimika ini, saya berharap tidak terlalu berfokus pada primordalisme suku tertentu, tapi memiliki open system dan berjiwa nasionalis demi semangat Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya.
Wartawan/Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More