TIMIKA | Hari ini, Minggu (17/4/2022), menjadi puncak perayaan Paskah yang dikenang sebagai hari kebangkitan Yesus oleh umat kristiani di seluruh dunia.
Khotbah misa hari raya Paskah di Gereja Katedral Tiga Raja Timika oleh Pastor Samuel Ohoiled, Pr mengisahkan bagaimana Yesus yang mati di kayu salib lalu dimakamkan di dalam gua.
Tercatat dalam Alkitab, bahwa setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur itu.
Sesampainya di kubur, mereka melihat bahwa batu yang menutupi makam Yesus sudah bergeser dan kubur tersebut kosong. Maria Magdalena menjadi saksi dan mewartakan bahwa dirinya telah menemukan kubur Yesus kosong dan Tuhan telah hidup kembali.
“Seorang perempuan yang menjadi pewarta utama kebangkitan Tuhan. Biasa ibu-ibu di Kombas (kumpulan) itu yang lebih banyak aktif. Mungkin karena pewarta kebangkitan pertama adalah seorang perempuan, bisa jadi,” kata Pastor dalam homilinya.
Pastor mengatakan, tentu hari ini semua merayakan pesta Paskah. Dimana Paskah adalah pesta teragung dalam iman, pesta yang termulia, dan pesta yang memiliki makna yang besar.
“Pesta paskah ini sering kali ditandai oleh kubur kosong dan kedua adalah kebangkitan, tentang masa paskah berbicara soal kebangkitan. Bangkit untuk memulai sesuatu yang baru,” kata Pastor.
Sebagaimana tema keuskupan tahun ini adalah berjalan bersama menuju hidup yang baru.
“Pertanyaannya bagaimana dengan kita, apakah paskah hanya sebatas rutinitas setiap tahun yang kita rayakan lalu tidak ada perubahan. Kita rayakan, mengikuti apa yang dilakukan para rasul, ikut ramai merayakan ketika rintangan, hambatan, tantangan datang kita kabur, sembunyikan diri kita. Jadi saya mau ajak kita untuk refleksi pribadi kita melihat kedalam diri kita sendiri,” ujarnya.
Pada Malam Paskah kemarin juga umat Katolik di seluruh dunia diingatkan kembali mengenai janji baptis, salah satu janji babtis yang kurang lebih berbunyi, berani melawan ketidakadilan dan menjunjung tinggi kebenaran.
Pastor mengatakan, saat ini banyak ketidak adilan yang sulit untuk disuarakan. Sehingga ia berharap jangan pernah takut untuk menyuarakan tentang keadilan.
Ada dua ajakan yang Pastor Samuel serukan dalam kotbahnya, yakni belajar dari para rasul (murid Yesus). Walaupun pertama mereka takut, sembunyi. Bahkan jauh sebelum itu pada Kamis putih, petrus menyangkal Yesus, dan sebelumnya di taman getsemani, semua murid kabur. Tidak ada yang tinggal bersama sama dengan Yesus.
Tetapi satu hal positif yang bisa dipetik dari para Rasul adalah ketika mereka mendapat kekuatan melalui penampakan Yesus.
“Iman bisa hidup sampai saat ini, kalau mereka tetap dengan ego mereka, mungkin juga iman itu tidak sampai pada kita saat ini, belajarlah dari mereka. Soal ego hal yang biasa tapi bagaimana kita bangkit kembali untuk memulai sesuatu yang baru itulah yang dilakukan oleh para rasul,” ungkapnya.
Kedua, kita juga belajar dari Maria Magdalena, dalam kitab injil banyak menceritakan sosok Maria Magdalena.
Tetapi bahwa karena ketulusan Maria Magdalena untuk mengubah dirinya dengan sepenuhnya mengikuti Yesus, ia dipercaya untuk menjadi pewarta pertama kebangkitan Tuhan.
Pastor mengatakan, semua orang punya masa lalu, tidak ada orang yang tidak punya masa lalu, dan ada orang yang punya masa lalu kelam ada yang ceria.
Maria Magdalena masa lalunya cukup kelam, terlarut dalam lingkungan nista dosa, tetapi hal baik dari Maria Magdalena adalah ia mau benar-benar meninggalkan semua itu, dan kembali mengikuti Yesus.
“Mampukah kita untuk meniru hal itu atau tidak? Maria Magdalena dan para rasul menjadi contoh bagi kita,” katanya.
Memperkenalkan keadilan dan kebenaran memang hal yang berat, memperjuangkan suatu misi menjadi pewarta kebangkitan mungkin hal yang berat, tetapi yakin dan percaya satu hal, roh kudus tidak akan meninggalkan.
“Siapapun yang mau sungguh-sungguh mewartakan keadilan kebenaran dan menjadi pelaku kebangkitan dalam kehidupan orang lain, Allah pasti akan membantu. Semoga Paskah ini memberikan kita kekuatan, keteguhan untuk bangkit menjadi orang-orang yang baru dalam menjalankan kehidupan kita,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di seputarpapua.com
LINK SUMBER : Hari Raya Paskah: Perempuan Saksi Pertama Kebangkitan Yesus