Foto bersama setelah kegiatan orasi ilmiah di Universitas Cenderawasih, Jayapura-Papua, Kamis (6/10/2022). Foto Kanan ke Kiri: CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson, Rektor Uncen Apolo Safanpo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Presdir PTFI Tony Wenas (Foto:Istimewa)
SALAM PAPUA (TIMIKA) – PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama dengan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberikan orasi ilmiah bertajuk “Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal” di Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, Papua, pada Kamis (6/10/2022).
Dalam rilis yang diterima Salam Papua, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Kementerian Investasi/BKPM dan PTFI ke enam Perguruan Tinggi di Indonesia, sekaligus menjadi langkah kolaborasi kedua pihak dengan dunia pendidikan untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang memiliki pemahaman akan pentingnya hilirisasi untuk transformasi ekonomi dalam menghadapi tantangan global.
Dalam paparan orasinya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi di triwulan II tahun 2022 sebesar 5,44% (yoy) dan menjaga tingkat inflasi hingga 4,4%, di tengah berbagai dinamika tantangan ekonomi global.
“Keberhasilan ini mencerminkan resiliensi ekonomi Indonesia. Agar dapat menjaga pencapaian ini, hilirisasi menjadi salah satu instrumen penting untuk menciptakan nilai tambah dan mendorong terciptanya Indonesia yang maju, inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dari pihak swasta, PTFI adalah salah satu pionir investasi di tanah Papua yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Kontribusi ini juga akan semakin nyata dengan upaya hilirisasi yang sedang berlangsung adalah pembangunan smelter tembaga PTFI di Gresik yang ditargetkan rampung pada tahun 2024,” ujar Bahlil.
Selain menekankan hilirisasi sebagai bagian dari agenda nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mencapai tujuan pembangunan, Bahlil juga berharap putra-putri Papua semakin terlibat dalam pengembangan ekonomi Papua. Maka dari itu, peran sektor swasta diperlukan untuk membangun ekonomi lokal dengan memberdayakan pengusaha dan UMKM lokal. Perusahaan diwajibkan untuk berkolaborasi dengan pelaku industri di sekitar wilayah operasi agar para pengusaha lokal dapat menerima manfaat langsung dan optimal dari keberadaan kegiatan operasional perusahaan.
Sementara itu, Chairman of the Board and Chief Executive Officer (CEO) Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson menyampaikan bahwa PTFI, sebagai bagian tak terpisahkan dari Indonesia, secara konsisten terus mendukung agenda pemerintah.
“Selama 55 tahun perjalanan PTFI di Indonesia, kami telah menorehkan berbagai rekam jejak dalam memberikan manfaat nyata dan nilai tambah bagi Indonesia. Sebagai contoh, kami tengah membangun smelter single-line terbesar di dunia dengan kapasitas 1,7 juta ton per tahun di Gresik. Dengan nilai investasi sebesar US$ 3 miliar, PTFI akan semakin berkontribusi dalam agenda hilirisasi yang pemerintah canangkan,” jelas Richard C. Adkerson dalam kesempatan yang sama.
Selaras dengan orasi ilmiah yang dibawakan Bahlil Lahadalia dan Richard C. Adkerson, pihak Uncen turut menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, pihak swasta, dan perguruan tinggi dalam mendukung transformasi ekonomi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya Papua.
“Sinergi multisektor seperti ini dapat mendorong percepatan agenda nasional. Kami juga mengapresiasi kontribusi PTFI kepada Uncen melalui pembangunan Gedung Sains dan Kemitraan, pelaksanaan kuliah umum, pemberian kesempatan magang bagi mahasiswa, serta pelaksanaan berbagai kegiatan akademik. Hal ini membantu tercapainya Indonesia yang maju, inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan,” kata Rektor Universitas Cenderawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT.
Pada kesempatan yang sama, PTFI bersama Kementerian Investasi dan Uncen menandatangani Memorandum of Understanding (MoU).
“PTFI adalah bagian tidak terpisahkan dari Indonesia dan Papua. Dalam hal ini, Uncen adalah satu mitra utama kami yang memiliki visi sejalan untuk membangun Papua demi kejayaan Indonesia. Selain pemberian bantuan beasiswa dan pembangunan fasilitas pendidikan di Uncen senilai 45 miliar rupiah, penandatanganan MoU ini juga menegaskan komitmen para pihak dalam melaksanakan penelitian bersama senilai 1,5 miliar rupiah,” tutup Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.
Editor: Jimmy
Sumber: SALAM PAPUA Read More