Disnakeswan Mimika Investigasi Dugaan Virus Rabies

TIMIKA – Kasus gigitan hewan penular rabies di Timika meningkat. Sepanjang Januari hingga Juni 2022, dilaporkan ada 8 kasus gigitan. Menyikapi itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mimika mulai melakukan investigasi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mimika, drh Sabelina Fitriani yang ditemui Rabu (6/7/2022) mengatakan diagnosa awal pada hewan yang terindikasi rabies bisa diketahui setelah menggigit kemudian diisolasi dan mati dalam kurun waktu dua minggu.

“Kalau untuk meneguhkan bahwa diaganosa itu kita ambil sampel hippocampus di bagian otak kemudian kita lakukan pemeriksaan Fluorescent Amtibody Test atau FAT. Itu baru bisa kita pastikan dengan pewarnaan seller,” jelas Sabelina.

Jadi ia menegaskan bahwa, anjing yang menggigit manusia itu dinyatakan rabies. Untuk memastikan harus dilakukan pemeriksaan. Salah satunya melakukan isolasi anjing yang menggigit untuk memantau virus rabies yang masa inkubasinya dua mingggu. “Kalau anjing yan diisolasi itu mati, segera berikan serum anti rabies untuk manusia di rumah sakit,” katanya.

Terkait meningkatnya kasus gigitan hewan penular rabies yaitu anjing, dikatakan Sabelina masih dilakukan investigasi. Disnakeswan Mimika sudah bersurat ke RSUD Mimika untuk meminta data pasien.

“Nanti kita akan investigasi di lokasi mana pasien digigit supaya kita akan coba telusuri. Kalaupun tidak tahu anjingnya yang mana yang penting kita tahu lokasinya dulu sehingga kita bisa mencari kemudian mengambil sampel untuk pemeriksaan selanjutnya,” terang Sabelina.

Papua termasuk Mimika dikatakan Sabelina dinyatakan bebas rabies. Disnakeswan Mimika melakukan surveilan dari Tahun 2012, Tahun 2018 dan hasilnya negatif. “Kita juga pernah kirim sampel otak dan darah semua hasilnya negatif,” tandas Sabelina.

Kita lagi lakukan investigasi. Kita sudah bersurat ke RSUD untuk minta data pasien. Nanti kita akan investigasi di lokasi mana pasien digigit supaya kita akan coba telusuri. Kalaupun tidak tahu anjingnya, yang penting kita tahu lokasinya dulu. Menggigitnya itu dimana sehingga kita bisa mencari di situ kemudian nanti kita upayakan untuk mengambil sampel untuk pemeriksaan selanjutnya.

Kita ada surveilan dari tahun 2012, 2018 kita pernah lakukan surveilan itu hasilnya negatif. Kemudian kita juga pernah kirim sampel otak dan darah semua hasilnya negatif.(*)

Sumber: Pojok Papua Read More

Pos terkait